Pemkot Klaim Kota Jambi Masih 'Zero' Covid-19

Kota dengan penduduk lebih dari 500 ribu jiwa itu hingga 20 Maret 2020 masih zero Covid-19.

oleh Gresi Plasmanto diperbarui 21 Mar 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2020, 04:00 WIB
Konpress Gugus Tugas Covid-19 Kota Jambi
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, dr Ida Yuliati (tengah) saat memaparkan kondisi terkini penanganan Covid-19, Jumat (20/3/2020). Pemkot Jambi mengklaim daerahnya masih zero Covid-19. (Liputan6.com / Gresi Plasmanto)

Liputan6.com, Jambi - Pemerintah Kota Jambi mengklaim daerah yang menjadi ibu kota Provinsi Jambi itu masih zero virus corona Covid-19. Kota dengan penduduk lebih dari 500 ribu jiwa ini belum ditemukan kasus positif corona covid-19.

"Sampai hari ini belum ada kasus positif, jadi bisa dikatakan kita masih zero," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, dr Ida Yuliati di Posko Gugus Tugas dan Comand Center Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kota Jambi, Jumat (20/3/2020).

Meski belum ditemukan kasus positif, tetapi pihaknya mengaku terus meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan langkah-langkah penanganan. Salah satunya dengan memonitor perkembangan melalui pembentukan posko Gugus Tugas.

Hingga data per hari ini, Ida menyebutkan, 79 warga kota Jambi masuk kategori orang dalam pemantuan (ODP). Puluhan orang tersebut merupakan pelajar SMA yang baru pulang rekreasi dari Bandung, Yogyakarta, dan Malang.

Rombongan pelajar yang masih dalam pemantauan itu, setibanya di Jambi langsung dibawa ke Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Jambi. Tubuh mereka langsung disemprotkan desinfektan dan dilakukan pengukuran suhu tubuh.

Dari hasil pengukuran suhu tubuh melalui thermo scanner itu, di antaranya 29 orang suhu badannya di atas 36 derajat celsius dan 1 orang di atas 37 derajat celsius. Sedangkan 50 orang lainnya suhu tubuhnya di bawah 36 derajat celsius.

"Mereka kemudian diedukasi tentang isolasi mandiri (self isolasi) selama 14 hari kedepan di rumah masing-masing, apabila ada keluhan segera ke Puskesmas," kata Ida.

Sementara itu, berdasarkan perkembangan data dari corona.jambiprov.go.id mencatat, sebanyak 5 orang masih dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi. Kelima orang PDP itu masih menunggu hasil uji lab/swab.

Dari lima orang PDP tersebut, satu di antaranya merupakan Sekretaris Daerah Kabupaten Tebo, yang mengalami gejala mirip pasien corona covid-19 sehingga harus dirujuk ke rumah sakit milik pemerintah itu.

Simak video pilihan berikut ini:

Perlengkapan APD Tim Medis

Ida Yuliati mengaku alat pelindung diri (APD) yang digunakan tim medis untuk penanganan pasien yang diisolasi telah memadai. Saat ini, Pemkot Jambi tengah mengupayakan untuk menambah kembali perlengkapan APD yang hanya bisa digunakan sekali pakai itu.

"APD ada 30 unit, ini perlu kita tambah lagi. Misalnya ada kasus untuk penanganan satu pasien ini perlu 12 APD untuk sehari tiga ship yang digunakan doker, perawat dan paramedis," kata dia.

Pemkot Jambi, lanjutnya, kini tengah membahas penyusunan anggaran tak terduga yang digunakan khusus untuk penanganan pandemi corona. Ida enggan menyebutkan, secara rinci anggaran tak terduga yang akan digunakan nantinya.

"Soal itu (anggaran khusus) sudah dibahas, dan kami juga sudah minta ke pusat tapi belum turun," Ida menambahkan.

Sebelumnya, Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengeluarkan instruksi. Dalam instruksinya itu, salah satu poin mengimbau masyarakat dan komunitas agar menghindari kegiatan diluar ruang (social distancing), serta menunda kegiatan atau cara dengan jumlah massa yang banyak.

Kemudian seluruh tingkatan sekolah di Jambi telah diliburkan dari kegiatan belajar mengajar. Kepada sekolah diminta agar memberikan materi pelajaran kepada anak dengan sistem online.

"Meminta kepada Dinas Perhubungan bersama instansi terkait untuk melakukan screening dan tracking awal kedatangan dan riwayat perjalanan kepada penumpang di setiap titik masuk wilayah Kota Jambi," demikian salah satu pon bunyi intruksi Wali Kota Jambi itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya