Liputan6.com, Padang - Untuk mengantisipasi dampak virus corona Covid-19 pada sektor ekonomi, Pemerintah Sumatera Barat menyiapkan 1.000 ton beras tambahan dari stok yang sudah ada saat ini.
"Stok beras Sumbar ada 2.600 ton, namun akan dibeli 1.000 ton lagi," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno kepada Liputan6.com, Selasa (31/3/2020).
Irwan menyebut stok yang ada saat ini dinilai cukup hingga 4 bulan ke depan, namun untuk cadangan juga harus dipersiapkan.
Advertisement
Pandemi virus corona Covid-19 ini, jelas gubernur dipastikan akan menimbulkan dampak pada bidang sosial dan ekonomi bagi Sumbar.
Oleh sebab itu, pihaknya mempersiapkan diri dari berbagai sektor agar kebutuhan pokok masyarakat yang terdampak tetap terpenuhi.
Ia mengatakan 1.000 ton beras yang disiapkan tersebut, juga akan dibagikan kepada masyarakat miskin di Sumbar sebagai jaring pengaman sosial dampak virus corona Covid-19.
"Jadi yang akan disebar ke masyarakat yang 1.000 ton itu, stok 2.600 ton untuk kebutuhan 4 bulan ke depan," kata dia.
Baca Juga
Kemudian data Dinas Sosial Sumbar, saat ini jumlah warga di bawah garis kemiskinan mencapai 476 ribu jiwa. Jumlah tersebut akan diberikan bantuan beras.
"Sasaran kita tentunya masyarakat miskin. Nanti akan dibagikan sesuai kondisinya, misalnya 300 gram per orang/hari," ujar Irwan.
Selain beras, lanjutnya kebutuhan pokok lain seperti gula, tepung dan minyak goreng juga cukup untuk 4 bulan ke depan, atau setidaknya hingga Lebaran 2020.
Sebelumnya dari data yang dikeluarkan gugus tugas penanganan virus corona Covid-19 di Sumbar saat ini jumlah pasien terjangkit positif sebanyak 11 orang.
Dari 11 orang itu 6 di antaranya dirawat di RSUP M Djamil Padang dan RS Ahmad Muchtar Bukittinggi, 4 lainnya isolasi di rumah masing-masing, dan 1 orang meninggal pada Sabtu 28 Maret 2020.
Kemudian jumlah Pasien Dalam Pemantauan (PDP) saat ini sebanyak 51 orang, 15 di antaranya dirawat dan 36 lainnya dinyatakan negatif.
Selanjutnya Orang Dalam Pemantauan (ODP) corona Covid-19 sebanyak 2.168 orang, 1.782 di antaranya masih dalm proses pemantauan dan 386 orang lainnya sudah melewati masa pantau 14 hari.