Liputan6.com, Medan Dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir Pemerintah Kota (Pemko) Medan telah mengeluarkan edaran bagi warga agar tetap berada di rumah. Tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona COVID-19 di Kota Medan.
Hal tersebut berdampak pada warga kurang mampu yang tidak memiliki penghasilan tetap. Melihat kondisi ini, Pemko Medan memberi bantuan berupa beras sebanyak 5 Kilogram kepada warga Medan. Beras dibagikan kepada masyarakat yang total loss income atau kehilangan penghasilan.
Penyerahan beras langsung dilakukan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, kepada Camat se-Kota Medan di Gudang Bulog, Jalan Mustafa, Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur. Kemudian dibagikan ke warganya masing-masing.
Advertisement
Baca Juga
Akhyar mengatakan, warga yang termasuk sebagai total loss income di tengah pandemi virus Corona COVID-19 diantaranya penarik becak, pedagang kecil di sekolah yang sekolahnya sudah diliburkan, pedagang keliling. Para loss income menjadi prioritas utama.
"Jangan dibagikan jika tidak masuk kriteria tersebut. Penerima bantuan sosial dari Kemensos sudah memiliki jatah masing-masing, jadi jangan diberikan lagi," kata Akhyar, Senin (6/4/2020).
Bantuan ini merupakan tahap pertama yang dilakukan Pemko Medan, membagikan beras dengan total keseluruhan beras sebanyak 980 ton. Masing-masing kepala keluarga (KK) nantinya mendapatkan sebanyak 5 Kg beras dan akan dibagikan secepatnya sesuai dengan ketersedian beras yang dimiliki Bulog.
"Kita (Pemko Medan) menyalurkan bantuan pangan ke seluruh warga Medan yang berdampak secara ekonomi akibat pandemi COVID-19," ucapnya.
Saksikan juga video pilihan berikut:
Ketersediaan Logistik
Akhyar memastikan, di tengah pandemi virus Corona COVID-19 sampai saat ini ketersediaan logistik di seluruh Kota Medan masih tersedia dan harganya juga relatif stabil. Namun terjadi penurunan daya beli masyarakat, dan merupakan hal yang benar-benar terjadi.
"Di sini peran Pemko Medan hadir untuk mengisi kekosongan tersebut," ujarnya.
Akhyar juga menjelaskan, pembatasan sosial skala besar sesungguhnya secara praktik sudah dilakukan, seperti masyarakat tidak melakukan kumpul-kumpul, pesta juga sudah dilarang diadakan.
"Kami minta juga kepada perantau ataupun epicentrum penularan, tolong dalam waktu 1 bulan ke depan tidak ke Kota Medan. Ini bentuk dari pembatasan sosial dengan skala besar," jelasnya.
Advertisement