Liputan6.com, Blora - Langkah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang meminta Sekda Blora mundur dianggap langkah tepat. Pasalnya, warga yang merantau diluar daerah seringkali mengirim data namun Pemkab Blora dinilai tidak pernah membahas warganya yang di perantauan.
Ketua Komunitas Perantau (Kopra) Blora, Hadi Suharto mengatakan, langkah itu tepat karena pihaknya telah berkali-kali memberikan data para perantau lewat online maupun lewat perwakilan penghubung Provinsi Jawa Tengah.
"Mungkin karena data tersebut langsung dibaca oleh Semarang akhirnya jadi heboh, kalau menurut saya pak Ganjar bilang seperti itu ya tepat," kata Hadi saat dihubungi Liputan6.com melalui selularnya, Sabtu (9/5/2020).
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, data para perantau sebetulnya juga telah diminta oleh DPRD Provinsi Jawa Tengah melalui aplikasi online. Lantaran tidak kunjung adanya realisasi berupa bantuan dari Pemkab Blora untuk perantauan akhirnya Gubernur Ganjar Pranowo meluapkan kekesalannya.
Hadi menjelaskan, secara internal Kopra Blora telah mengantisipasi untuk langkah penanganan Covid-19 dengan menggalang donasi. Dia bilang, saat ini terkumpul sejumlah Rp10.850.000 dari para anggota Kopra.
"Sekarang secara bertahap dana tersebut sedang disalurkan ke sejumlah perantau Blora di Jabodetabek dan surabaya," kata dia.
Hadi mengungkapkan, saudara Kopra Blora sendiri jumlahnya ada puluhan ribu anggota yang tersebar di Jawa barat, Surabaya, Kalimantan, Batam, Banten, Semarang, Solo dan sebagian kecil di luar negeri seperti Malaysia, Hongkong, Singapura.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Klarifikasi Sekda Blora
"Ada 32 ribuan anggota Kopra yang tersebar dan ada sekitar 10 ribuan secara garis besar berada di Jabodetabek," kata pria yang akrab disapa Nggopati Klatak itu.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Padmasari Mestikajati membenarkan informasi tersebut dan telah meminta data para perantau Blora.
"Iya, saya mengimbau teman-teman warga Blora yang di Jabodetabek untuk mengisi data ke badan penghubung," ucap DPRD Provinsi Jawa Tengah dari fraksi Golkar itu.
Mengenai data para perantau Blora, Padma mengaku terus memantau di badan penghubung Provinsi Jawa Tengah.
Diberitakan sebelumnya,  Sekda Blora, Komang Gede Irawadi mengaku sudah menyaksikan video Gubernur Ganjar Pranowo tersebut. Terkait warga perantauan yang terdampak Covid-19, Pemkab Blora bukannya tidak mau membantu, namun pihaknya masih terkendala dengan data.
"Di dinas-dinas kita tidak ada data warga perantau. Saya tanyakan ke dinas sosial tidak ada," kata Komang.
Sebagai Sekda, Komang mengaku siap mengakomodir kebutuhan warga perantau yang terdampak Covid-19. Pemkab juga siap memotong anggaran pemerintah.Â
"Sudah kita potong, beberapa sudah kita geser untuk penanganan Covid-19. Tapi kalau untuk penanganan warga perantauan memang belum kita alokasikan anggarannya. Kalau ada datanya kita siap mengalokasikan anggaran. Kita terkendala data," kata Komang.Â
Advertisement