Liputan6.com, Tarakan - Pemerintah Kota Tarakan bersama unsur Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, melakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh ruangan SMP Negeri 2. Sekolah ini sebelumnya merupakan lokasi karantina bagi pelaku perjalanan dari luar Tarakan.
Penyemprotan dilakukan karena berakhirnya masa karantina, sehingga lokasi langsung disterilkan untuk memberikan rasa nyaman dan aman, kepada guru dan murid untuk aktivitas belajar mengajar, jika nantinya sekolah kembali dibuka.
Seperti diketahui, sesuai Surat Edaran Wali Kota Tarakan, seluruh ASN yang ada di lingkungan Pemkot Tarakan diwajibkan masuk kantor pada (2/6/2020). Tidak terkecuali bagi para satuan pendidikan, guru di SMPN 2 Tarakan.
Advertisement
Baca Juga
"Penyemprotan sampai tanggal 5 Mei itu saya kira, sudah aman ya karena sebenarnya pun dilakukan satu kali saja sudah cukup tapi karena juga untuk menghindari kekhawatiran para orangtua murid, sehingga kita minta petugas untuk disemprotkan lagi," katanya.
Terdapat 20 ruangan yang digunakan di SMPN 2 sebagai ruangan isolasi. Sehingga untuk mengantisipasi adanya penyebaran Covid-19, lokasi langsung disterilkan dengan melakukan penyemprotan oleh petugas BPBD dan PMI Tarakan.
"Mereka yang masih menjalani sisa masa karantina selama 14 hari di SMPN 2 kita pindahkan ke SMPN 1 Tarakan, jadi kita gabungkan dan rencananya karantina itu sampai pertengan bulan Juni mendatang," ujarnya
Adapun ruang kelas dari lantai satu sampai tiga, lapangan dan sarana-sarana yang ada di SMPN 2 Tarakan, seluruhnya tidak luput dari penyemprotan oleh petugas.
"Kita tidak tahu saat digunakan, apakah di dalam ada yang positif Covid-19 atau tidak, tetapi dengan adanya penyemprotan itu paling tidak kita mengantisipasi dan menjaga ketenangan dari para guru dan murid," ungkap Kepala Sekolah SMPN 2 Tarakan Joko Edi Sutikno.
Meski para guru dan pegawai SMPN 2 Tarakan, sudah mulai aktif bekerja namun aktivitas belajar mengajar di sekolah masih menunggu arahan dari Dinas Pendidikan Tarakan.