Cerita Kuli Bangunan Asal Majalengka Menganggur Imbas Covid-19

Kemensos berkomitmen akan terus mengawal kelancaran penyaluran bantuan sosial tunai ditengah maraknya kasus pemotongan bansos oleh oknum pemerintahan ditingkat desa.

oleh Panji Prayitno diperbarui 09 Jun 2020, 07:52 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2020, 17:00 WIB
Cerita Kuli Bangunan Asal Majalengka Menganggur Imbas Covid-19
Penampakan penyaluran bantuan sosiala tunai di Majalengka yang dipantau langsung oleh Kementerian Sosial. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Majalengka - Upaya mendistribusikan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada masyarakat terdampak Covid-19 terus dilakukan Kemensos.

Selain di Indramayu, BST disalurkan kepada puluhan ribu KK di Kabupaten Majalengka. Tercatat, sebanyak 22.100 KK di Kabupaten Majelangka menerima BST senilai Rp600.000 per bulan mulai April-Juni 2020.

Sejumlah masyarakat pun mengaku terbantu dengan program tersebut. Apalagi, di tengah karut marut penyaluran bantuan sosial maraknya pemotongan dana bantuan dengan alasan pemerataan.

"Alhamdulillah saya dapat sesuai dengan nilai yang diberikan tidak ada potongan. Mudah-mudahan cukup untuk mencukupi keluarga sambil nunggu pekerjaan lagi," kata Arisbaena salah seorang kuli bangunan asal Desa Jatiwangi Kabupaten Majalengka, Minggu (7/6/2020).

Dia mengaku, sejak covid-19 masuk ke Indonesia pekerjaan kuli bangunan semakin berkurang. Kondisi serupa dialami pedagang kue rumahan, Tarkim.

Dia mengaku terjadi penurunan penjualan kue ditengah pandemi Covid-19. Bahkan, Aris mengaku hampir tidak ada pendapatan pasti sejak Covid-19 masuk ke Indonesia.

"Belum lagi kebijakan pemerintah menerapkan WFH semakin menurun penghasilan saya," kata dia.

Tarkim mengaku bantuan sosial tunai ini membantu dia untuk kembali semangat berjualan. Dia mengatakan, bantuan sosial tersebut rencananya akan digunakan untuk belanja kebutuhan pokok.

Selain itu, dia akan kembali merintis usaha kembali dengan memanfaatkan dana penyaluran bantuan sosial tunai.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Potongan Dana Bansos

Cerita Kuli Bangunan Asal Majalengka Menganggur Imbas Covid-19
Penampakan penyaluran bantuan sosiala tunai di Majalengka yang dipantau langsung oleh Kementerian Sosial. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

"Alhamdulillah ada dana untuk saya manfaatkan sebagai modal lagi," ujar dia.

Pantauan di lokasi, penyaluran BST di Kantor Kecamatan Sumberjaya dan Kantor Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka berjalan lancar. Protokol kesehatan diterapkan.

"Ini tahap kedua kami pantau langsung dan ada agar tersalurkan termasuk warga yang belum dapat atau terlambat di tahap pertama bisa dapat pada tahap dua jadi dua kali dapatnya tidak ada potongan," kata Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto saat meninjau langsung penyaluran BST di Kecamatan Sumberjaya dan Jatiwangi Kabupaten Majalengka.

Dia mengatakan, penyaluran BST sejak tahap pertama selalu dipantau. Tim Kemensos kerap turun langsung ke lokasi untuk memastikan bantuan sampai ke tangan penerima.

Edi menyebutkan, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam penyaluran BST di Kabupaten Majalengka. Salah satunya terkait data penerima BST.

"Ada beberapa hambatan kecil terkait data. Ini akan dibawa ke Jakarta untuk diselesaikan. Menurut saya, kendala itu hanya terjadi di awal-awal saja. Sekarang sudah mulai lancar. Contohnya di Jatiwangi 1.600 itu bagus sekali. Datanya itu tidak terjadi ganda dan sebagainya," ujar Edi.

Edi meminta agar aparat desa atau Rt / Rw tidak melakukan pemotongan sepihak penyaluran BST yang diterima warga.

Dia tidak menampik adanya fenomena praktek pemotongan dana bantuan sosial oleh oknum baik di desa maupun sampai kelurahan.

"Sesuai aturan dalam pandangan kita kalau dipotong oleh pengurus desa itu tidak boleh bisa dipidana. Kita pelan-pelan akan rapihkan. Tidak banyak kalau menurut saya sekarang-sekaran ini. Cuman memang ada saja yang seperti itu apalagi ketika pertama kali bantuan turun," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya