Terpeleset Saat Trek Malam, Begini Kondisi Pendaki Gunung Sindoro Saat Dievakuasi

Seorang pendaki Gunung Sindoro asal Solo atas nama Vani Wahyu (48), terpeleset saat perjalanan turun usai mendaki gunung tersebut.

diperbarui 11 Agu 2020, 12:06 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 12:06 WIB
Gunung Sindoro
Gunung Sindoro terlihat dari puncak Prau. (Liputan6.com/ Ahmad Ibo)

Temanggung - Seorang pendaki Gunung Sindoro asal Solo atas nama Vani Wahyu (48), terpeleset saat perjalanan turun usai mendaki gunung tersebut pada Selasa dini hari (11/8/2020). Akibatnya, warga Kampung Bratan, Laweyan, Solo, itu tak mampu melanjutkan perjalanan.

Vani awalnya mendaki Gunung Sindoro dengan ketinggian puncak mencapai 3.150 meter di atas permukaan laut (mdpl), via Kledung bersama temannya pada Senin pagi (10/8/2020). 

Pada sore hari, Vani dan teman-temannya kemudian melakukan perjalan turun. Namun nahas sampai di pos 3, dirinya mengalami kecelakaan pada Selasa dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Ia terpeleset lalu terbentur akar pohon.

"Diduga survivor mengalami cedera pada tulang belakang, hingga tidak bisa melanjutkan perjalanan,” ujar Kepala Basarnas SAR Semarang, Nur Yahya.

Mendapat laporan tersebut, Basarnas SAR Semarang memberangkatkan satu regu penyelamat dari Basarnas Pos SAR Wonosobo untuk melakukan evakuasi.

Proses evakuasi berjalan sedikit alot menyusul kondisi Gunung Sindoro yang gelap saat dini hari.

"Kondisi jalur pendakian Gunung Sindoro di malam hari gelap. Tim SAR gabungan naik ke atas disertai alat penerangan atau senter untuk mencapai pos 3 yang berada di ketinggian sekitar 2.500 mdpl," ujarnya.

Setelah proses evakuasi selama dua jam lebih, pendaki asal Solo itu akhirnya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Ia digotong dengan tandu hingga ke basecamp Grasindo, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung.

Baca juga berita Solopos.com lainnya di sini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya