Gunakan APD Lengkap, Tenaga Medis di Kutai Kartanegara Gelar Upacara HUT RI

10 tenaga medis di Kutai Kartanegara tetap menggelar upacara bendera dengan APD lengkap di halaman Wisma Atlet, Tenggarong Seberang yang menjadi pusat karantina pasien Covid-19.

oleh Abdul Jalil diperbarui 17 Agu 2020, 23:45 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2020, 23:45 WIB
Tenaga Medis Upacara Bendera
10 tenaga medis di Kutai Kartanegara tetap melaksanakan upacara bendera meski dengan APD lengkap. (foto: istimewa)

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Tak ada alasan untuk tidak merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Mungkin itu pikiran yang disimpan di benak perawat dan dokter yang bertugas menangani pasien Covid-19 di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Meski sedang berjibaku menangani pasien Covid-19, tenaga medis ini tetap menggelar upacara bendera. Lokasinya upacara pun dipilih di lokasi karantina pasien, tempat mereka bertugas.

Uniknya, mereka menggelar upacara di halaman Wisma Atlet, Kompleks Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang. Sejak pandemi melanda Indonesia, tempat ini telah menjadi lokasi karantina pasien Covid-19 di Kutai Kartanegara.

Meski menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, proses upacara berjalan dengan khidmat. Sebanyak 10 tenaga medis menggelar upacara pengibaran bendera merah putih.

“Rencana pengibaran bendera merah putih sebenarnya direncanakan sudah jauh hari dalam keadaan yang sangat sibuk dengan jumlah pasien yang terus meningkat di Kabupaten Kutai Kartanegara,” kata Koordinator Apel, Reno Dwi Bastian, Senin (17/8/2020).

Reno menjelaskan, upacara sengaja dilakukan agar menambah semangat tim medis dalam menangani pasien terkonfirmasi Covid-19. Meski sederhana, sebutnya, namun membantu pasien dan tenaga medis untuk tetap merayakan kemerdekaan.

“Sederhana namun sangat membekas dan berkesan bagi kami selamanya,” kata Reno.

Meski apa adanya, namun persiapan yang dilakukan tidak mudah. Mengatur jadwal latihan yang pas di sela tugas shift jaga merawat pasien  menjadi hambatan tersendiri.

“Kendalanya adalah mengumpulkan teman-teman karena berbeda shift kerja untuk latihan, namun itu semua bisa kita atasi bersama,” tambahnya.

Petugas upacara dan peserta selurunya berjumlah 10 orang. Pasien Covid-19 dapat merasakan semangat kemerdekaan dengan melihat upacara ini dari ruang isolasi masing-masing.

“Kami tetap merasakan euforia semangat kemerdekaan Republik Indonesia meski dengan cara yang sederhana seperti ini,” pungkasnya.

Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mengapresiasi petugas medis yang tetap melaksanakan upacara bendera di pusat karantina pasien Covid-19. Meski dengan APD lengkap, upacara tetap berjalan dengan baik.

"Ini menunjukkan bahwa ASN bisa memberikan pelayanan terbaik dalam kondisi apapun," kata Edi.

Apalagi, katanya, pasien Covid-19 butuh motivasi yang kuat untuk sembuh. Dia berharap, meski pasien tidak ikut upacara karena alasan protokol kesehatan, upacara ini bisa menambah motivasi semua pihak untuk mencegah penularan wabah ini.

"Kerja sama dan saling membantu bisa menguatkan kita untuk tabah dan tegar menghadapi pandemi Covid-19. Petugas medis makin semangat melayani, pasien juga termotivasi untuk sembuh," sambungnya.

Simak juga video pilihan berikut

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya