Liputan6.com, Polman - Pondok Pesantren Salafiyah di Desa Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi barat terpaksa ditutup sementara. Hal itu dilakukan, setelah 17 santriwati di pondok pesantren itu terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Polman Suaib Nawawi mengatakan, kasus ini terungkap setelah adanya laporan sejumlah santriwati yang mengaku kehilanagan fungsi indra penciuman. Pihak puskesmas yang menerima laporan itu langsung berkoordinasi untuk melakukan uji seka terhadap santriwati yang dimaksud.
"Swab pertama dilakukan pada Jumat 4 September lalu, hasilnya 4 santri positif. Kemudian kita melakukan swab lebih dari 10 santri sebagai penelusuran kontak dari santri yang positif," kata Suaib kepada Liputan6.com, Jumat (11/09/2020).
Advertisement
Baca Juga
"Hasilnya bertambah lagi 13 santri, jadi total 17 santri yang positif Covid-19," sambungnya.
Suaib menambahkan, kondisi saat ini, santri yang positif Covid-19 sudah dipindahkan ke RSU Wonomulyo untuk menjalani perawatan dan santri yang masih berada di pondok pesantren menjalani karantina mandiri. Ia juga tidak mengatahui dari mana santri itu bisa terpapar.
"Saat pesantren dibuka, semua telah mengikuti petunjuk protokol kesehatan, bahkan mereka semua sudah dirapid test. Bahkan, untuk kunjungan juga kita batasi," ujar Suaib.
Untuk mencegah penularan Covid-19 yang lebih meluas, Suaib menuturkan, pihaknya sudah melakukan langkah pencegahan, meminta pihak pondok pesantren melakukan lockdown. Para santri tidak diperkenangkan keluar masuk dan tidak boleh juga menerima tamu untuk sementara waktu.
"Semua yang harus kita lakukan untuk pencegahan, sudah kami lakukan, mulai dari tracking, penyemprotan desinfektan, hingga mengisolasi mandiri para santri," tutup Suaib.