Liputan6.com, Jakarta - Di tengah sulitnya kondisi ekonomi karena pandemic Covid-19, startup edtech CodeFirst (CF) dari Kota Cirebon berhasil meraih predikat top 8 startup batch 4 yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui program BEKUP 2020 (Baparekraf for Startup).
Dari 113 startup yang mendaftar program akselerasi BEKUP, CF berhasil masuk ke 20 besar dan lolos untuk bootcamp online 3 hari pada 25-27 September. Setelah presentasi di depan berbagai juri dari Kemenparekraf dan juga praktisi, CF bersama dengan 7 startup lain meraih predikat top 8 dan lolos masuk untuk program in-depth mentoring 1:1.
Advertisement
Baca Juga
“Bootcamp yang diadakan sungguh bermanfaat, kami banyak mendapatkan ilmu dari para ahli dan praktisi dunia startup, seperti Peter Shearer (CEO Wahyoo Group), Tessa Wijaya (COO Xendit), dan Dina Kosasih (VP Open Innovation).” ujar Anan, salah satu founder, dalamketerangan tertulis.
Startup ini dirintis oleh Aditya K. Chandra, Anan Alfred C. Hutajulu, dan Yulyanto Imlabla. CodeFirst kini sedang berada di tahap prototyping dan memberikan kelas gratis untuk banyak murid-murid di Kota Cirebon. Layanan CodeFirst adalah kursus pemrograman/coding offline untuk anak usia 7-11 tahun, dan dewasa (SMP ke atas).
“Ke depan CodeFirst akan membuat prototype kursus yang akan dikembangkan dengan sistem waralaba untuk UKM di seluruh Indonesia,”katanya.
CF mempunyai misi untuk memberikan akses pendidikan coding yang lebih terjangkau dan terstruktur untuk masyarakat Indonesia, terutama di daerah-daerah yang belum terdapat fasilitas pembelajaran ilmu 4.0.
Indonesia sendiri menempati peringkat ke-8 di Asia Tenggara dalam kualitas pendidikan bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo).