Klaster Ponpes Meledak Lagi di Polman, 176 Santri Terpapar Covid-19

Klaster Ponpes Covid-19 ini muncul usai seorang santri berobat ke puskesmas.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 10 Nov 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2020, 16:00 WIB
Penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi Ikuti Tes Swab PCR
Petugas medis menata sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Selasa, (5/5/2020). Pemkot Bekasi melakukan tes swab secara massal setelah tiga penumpang KRL dari Bogor terdeteksi virus corona. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Polman - Klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan pondok pesantren (ponpes) kembali muncul di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Sebanyak 176 santri dari Ponpes Hasan Yamani di Kecamatan Campalagian dinyatakan positif Covid-19.

Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi mengatakan, pada 7 November sebanyak 155 santri dinyatakan positif Covid-19. Kemudian pada 9 November, kasus terkonfirmasi kembali bertambah sebanyak 21 santri.

"Saat ini, semua santri yang terpapar sementara isolasi mandiri di ponpes. Mereka juga sudah dalam pengawasan Satgas Covid-19 Polman," kata Safaruddin kepada Liputan6.com, Senin (9/11/2020).

Sedangkan, Sekda Polman, Andi Bebas Manggazali mengatakan, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Satgas Covid-19 untuk penanganan lebih lanjut. Ia juga memastikan ponpes akan tutup sementara untuk pencegahan penyebaran ke masyarakat.

"Kami rapat dulu dengan Satgas Covid-19, seperti apa keputusan untuk penanganan. Ada kemungkinan santri yang tidak terpapar akan dipulangkan, serta memperketat protokol kesehatan," kata Bebas.

Pimpinan Ponpes Hasan Yamani, Fahri Tajuddin mengungkapkan, awal mula klaster ini diketahui, setelah salah seorang santri berobat ke puskesmas. Santri itu mengalami gangguan kesehatan, dimana indra penciumannya tidak berfungsi.

"Pihak puskesmas melakukan rapid test dan hasilnya reaktif. Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan swab dan hasilnya pun positif," kata Fahri.

Pihak puskesmas melakukan swab massal terhadap 600 santri dan hasilnya keluar secara bertahap, di hari pertama 72 santri dinyatakan positif, dan hari kedua 83 orang lagi. Pada hari keempat, 21 santri kembali dinyatakan positif Covid-19.

"Saat ini, santri yang terpapar dalam keadaan sehat, kebanyakan dari mereka yang tidak bergejala. Hanya beberapa santri saja yang mulai bergejala, itu pun gejala ringan," ujarnya.

Untuk sementara proses belajar mengajar di ponses dilakukan secara daring, karena pengajar tidak memungkinkan menemui santri terlebih santri yang positif Covid-19. Selama menjalani isolasi mandiri, pihak pesantren memberlakukan protokol kesehatan yang ketat.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya