Liputan6.com, Palembang - Penangkapan Menteri Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo oleh tim Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) pada Rabu (25/11/2020) pagi, cukup mengagetkan para kader Partai Gerindra.
Tak terkecuali para petinggi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumatera Selatan (Sumsel), yang tak menyangka jika Edhy Prabowo akan tersandung kasus dugaan kasus ekspor lobster.
Advertisement
Baca Juga
Wakil Ketua DPD Gerindra Sumsel Nopran Marjani, sempat tidak percaya dengan informasi tersebut.
"Kita melihat sosok Edhy Prabowo biasa saja, bukan orang glamor, bukan yang hobi foya-fpoya dan orangnya baik selama ini. Jadi kita merasa ini seperti mimpi," katanya.
Sebagai teman dekat Edhy Prabowo, dia mengaku sangat terpukul atas kejadian ini. Nopran pun berharap, kejadian ini bisa dilewati dan bisa diambil hikmahnya.
Hingga saat ini, DPD Partai Gerindra Sumsel masih menanggapi penangkapan Edhy Prabowo dengan praduga tak bersalah.
"Masih praduga tak bersalah, hingga ada keputusan pengadilan yang tetap, dengan mengikuti perkembangan hukum yang ada," ujarnya.
Nopran pun enggan berandai-andai, jika penangkapan Edhy Prabowo yang merupakan kader Partai Gerindra tersebut, dikaitkan dengan kepentingan politik.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Dugaan Kepentingan Politik
Menurutnya, semua akan terbuka dengan jelas saat proses pengadilan nanti akan berjalan sesuai aturan.
"Soal kepentingan politik, kita tidak tahu. Yang jelas penegak hukum melakukan itu (penangkapan), pasti ada temuan-temuan dan itu yang tidak tahu,” katanya.
“Apakah ini menjadi target atau tidak, tapi kenyataan sekarang di berita seperti itu. Bahwa ada penangkapan," ucapnya.
Advertisement