Melirik Gelaran Tenggarong Kutai Carnival di Tengah Pandemi

Tenggarong Kutai Carnival 2020 tetap digelar meriah secara live streaming meski tak digelar di jalanan Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara seperti tahun-tahun sebelumnya.

oleh Abdul Jalil diperbarui 04 Des 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2020, 15:00 WIB
Tenggarong Kutai Carnival 2020
Gelaran Tenggarong Kutai Carnival 2020 dilaksanakan pada malam hari dan disiarkan secara live streaming. (foto: istimewa).

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Pandemi Covid-19 memukul sektor industri kreatif dengan cukup telak. Pelaku ekonomi kreatif tak berdaya saat virus itu melanda dunia.

Kabupaten Kutai Kartanegara sudah meneguhkan dirinya sebagai kabupaten kreatif hampir tak berdaya dan memukul sektor ekonomi kreatifnya, termasuk pariwisata. Di tengah kelesuan itu, kabupaten di Kalimantan Timur itu mencoba mendobrak dengan tetap menyajikan Tenggarong Kutai Carnival 2020 secara live streaming.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutai Kartanegara Kukar, Wiyono, menegaskan, pengelolaan ekonomi kreatif adalah prioritas kebijakan pemerintah daerah. Industri kreatif menjadi bagian penting dari program transformasi ekonomi pemerintah di Kutai Kartanegara.

Wiyono berharap, di masa depan, ekonomi kreatif dapat menjadi penggerak ekonomi masyarakat dan menjadi tulang punggung selanjutnya untuk penerimaan pendapatan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi di bidang ekonomi kreatif ini, Kutai Kartanegara telah mendapatkan penghargaan secara nasional.

“Baru-baru ini kita juga mendapatkan penghargaan secara nasional bahwa kita masuk di dalam 4 besar kabupaten kota kreatif yang sektor unggulannya itu seni pertunjukan, musik dan perfilman,” terang Wiyono.

Namun, pandemi Covid-19 membuat semua rencana pertunjukan buyar. Tenggarong Kutai Carnival yang digelar pada Sabtu, 29 November 2020 lalu itu seolah menunjukkan identitas kabupaten kaya migas itu bisa bergeliat kembali.

Kali ini, 30 talent menyuguhkan sajian menarik di pentas yang dibuat berbeda dari biasanya. Padahal biasanya, sejak tahun 2012, Tenggarong Kutai Carnival selalu memeriahkan jalanan Kota Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara.

Meski demikian, kemeriahan tetap terasa meski harus menonton di tempat lain secara live streaming. Kreatifitas memang tanpa batas. Ini dibuktikan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan tetap melaksanakan karnaval dengan cara tak biasa.

Simak juga video pilihan berikut

Manifestasi Fashion dan Kebudayaan

Live streaming Tenggarong Kutai Carnival
Meski hanya lewat live streaming, penonton tetap disuguhkan tampilan yang memukau. (foto: istimewa)

Doli, Ketua Panitia Tenggarong Kutai Carnival 2020 menyebutkan, kegiatan kali ini mengusung tema The Creation of Tenggarong Kutai Carnival 2020. Tema diambil untuk mengedepankan kebudayaan khas Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Seluruh tema dari tahun 2012 ditampilkan secara eksklusif pada malam pertunjukan,” kata Doli.

Tenggarong Kutai Carnival, sebutnya, adalah sebuah Manifestasi seni, di mana unsur fashion dan kebudayaan tanah khas Kalimantan khususnya kabupaten Kutai Kartanegara menyatu. Unsur itu bersinergi harmonis menghasilkan suatu karya yang patut untuk diapresiasi.

“Berbeda dengan konsep biasanya, kami mencoba konsep yang berbeda dengan menggunakan lighting, tata panggung yang megah, live streaming layaknya sebuah konser,” ujar Doli.

Walaupun pelaksanaan tahun ini tidak seperti pada tahun sebelumnya, Doli tetap yakin cara baru ini tidak menghentikan untuk selalu berkreatifitas. Dengan memanfaatkan teknologi, semua bisa berjalan dengan baik.

“Terima kasih dengan selalu menjadikan TKC sebagai Agenda tahunan dan ikon dari festival kota raja,” sebutnya.

Doli berterima kasih kepada semua pihak, terutama Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, mengingat dalam kondisi pandemi yang melanda seperti saat ini sulit baginya untuk membayangkan maupun mewujudkan tanpa dukungan.

“Tapi atas usaha, upaya, serta kerja keras semua pihak, maka kami hadir untuk memberikan bukti konkret, konsistensi, dan sebagai bentuk upaya menunjukkan bahwa Tenggarong Kutai Carnival akan terus berkarya secara kontinyu demi, tercipatnya ekonomi kreatif dan kondisi pariwisata Kukar seperti yang kita semua harapkan,” paparnya

Doli menyebut, gelaran kali ini menampilkan 30 talent yang terbagi menjadi tiga defile. Selain itu disuguhkan pula tingkilan, musik khas kutai dan tari-tarian daerah.

Memaksimalkan Media Digital

Tenggarong Kutai Carnival 2020
Sajian tarian daerah khas Kutai juga disuguhkan dalam Tenggarong Kutai Carnival 2020. (foto: istimewa)

Dengan menggandeng Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kutai Kartanegara, Tenggarong Kutai Carnival 2020 disiarkan secara live streaming di Youtube dan Facebook sehingga dapat tetap disaksikan oleh masyarakat.

Kegiatan yang biasanya menjadi rangkaian acara Festival Kota Raja dan diadakan setiap bulan September atau bertepatan dengan ulang tahun kota Tenggarong harus diundur di akhir bulan November.

Berdasarkan rekomendasi Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kutai Kartanegara yang sangat membatasi jumlah orang di lokasi kegiatan, maka fokus panitia memaksimalkan media digital. Kegiatan tersebut pun berjalan sukses dengan menyedot ribuan pasang mata lewat siaran langsung.

Kepala Seksi Bidang Ekonomi Kreatif Berbasis Media Desain dan Iptek, Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara, Surya Gunawan mengatakan kegiatan Tenggarong Kutai Carnival yang telah memasuki tahun ke-9 itu dilaksanakan  atas dorongan komunitas karnaval di Tenggarong.

"Ada dorongan aspirasi dari komunitas untuk melaksanakan kegiatan ini," ujarnya.

Surya pun menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara karena telah melaksanakan kegiatan positif sebagai upaya menghidupkan kembali gairah pariwisata di Kutai Kartanegara.

"Dinas Pariwisata akan terus mendukung kegiatan ini sebagai wadah pemuda-pemudi Kutai Kartanegara untuk terus berkreasi. Kami berharap Tenggarong Kutai Carnival terus konsisten mendukung kemajuan pariwisata," tuturnya.

Dengan manfaatkan panggung fashion show yang disediakan, para talent beraksi memamerkan konstum unik dari berbagai tema pilihan. Seperti Mangrove, Hudog, Kembang Jaong, Purun, Belian, Anggrek, Pesut, Enggang,Tanduk Payau, Ulap Doyo, Buah Bolo, Buah Elai, Sumpit, Seraung, Parang, Tameng dan Sape'.

Tidak hanya dapat menyaksisan fashion show yang dibawakan oleh para talen, penonton juga disuguhkan dengan berbagai pagelaran seni musik dan tari yang membuat acara ini menjadi lebih menarik. Seperti penampilan komunitas musik Jamiang Musik Odah Etam yang membawakan lagu-lagu daerah khas Kutai.

Lalu ada penampilan Tari Jepen Begenangan yang dibawakan penari dari yayasan Gubang Kutai Kartanegara dan instrumen musik sampe tradisional Dayak Kenyah dengan judul Sampe Urau Lan  tari Nyelama Sakai atau tari selamat datang dari Sanggar Tari Benaong.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya