Insiden Mobil Polisi Tertabrak Kereta, Jenazah Prajurit TNI Urung Ditemukan

Tim SAR gabungan masih melakukan upaya pencarian karena dari tiga jenazah yang diperkirakan ada di dalam mobil yang tertabrak kereta tersebut hanya ada dua anggota Polri di dalam kendaraan yang ringsek itu

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2020, 01:30 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 01:30 WIB
Kereta Api melaju di perlintasan sebidang, Stasiun Sidareja, Cilacap, pada satu senja 2016. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Kereta Api melaju di perlintasan sebidang, Stasiun Sidareja, Cilacap, pada satu senja 2016. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Sragen - Tim SAR gabungan belum menemukan jenazah korban penumpang mobil patroli yang mengalami kecelakaan dengan kereta api di perlintasan KA Dukuh Siboto RT 11/02 Desa Kalimacan, Kabupaten Sragen, hingga Senin siang.

Tim SAR yang terdiri atas TNI, Polri, Basarnas, dan BPBD Kabupaten Sragen melakukan upaya pencarian jenazah Pelda Eka Budi M (50), anggota Koramil Kalijambe Sragen yang belum ditemukan sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 14.30 WIB.

Menurut Komandan Korem 074/Warastratama Kolonel Inf. Rano Tilaar yang datang ke lokasi kejadian perkara Tim SAR gabungan masih melakukan upaya pencarian karena dari tiga jenazah yang diperkirakan ada di dalam mobil yang tertabrak kereta tersebut hanya ada dua anggota Polri di dalam kendaraan yang ringsek itu. Kedua jenazah sudah ditemukan dan berhasil dievakuasi. Tetapi seorang korban masih dalam pencarian.

"Setelah mendatangi di TKP, kami perkirakan dengan bukti-bukti yang kuat diduga korban Eka Budi M. setelah mobil terseret KA, jenazahnya terlempar dan jatuh ke Sungai Cemoro ini," kata Danrem, dikutip Antara.

Menurut Danrem, indikatornya pada pagar jembatan KA ada bercak darah sehingga korban sebelum terlempar sempat terhantam pagar jembatan dan jatuh ke Sungai Cemoro Kalijambe Sragen.

Ia mengatakan bahwa pihaknya berupaya bekerja sama dengan Polri, BPBD Sragen, dan Basarnas untuk melakukan pencarian dengan menyisir Sungai Cemoro sejauh 5 kilometer dari jembatan KA ini.

Tim SAR juga memasang jaring di sungai dengan harapan jika jenazah korban tertabrak kereta itu hanyut terbawa air, bisa menyangkut jaring tersebut.

Namun, keterangan dari para ahli, jenazah yang tenggelam baru bisa mengambang di air selama 24 jam jika tidak ada penghalang atau menyangkut di dasar sungai. Hal ini masih menjadi kendala SAR belum menemukan jenazah korban.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Posko Pencarian

Tim SAR akan melakukan pencarian jenazah korban hingga ketemu sehingga mendirikan posko di dekat lokasi ini.

Tri Puji Suharto selaku koordinator tim SAR gabungan pencari korban menurunkan 250 personel terdiri atas TNI, Polri, Basarnas, dan BPBD Sragen sejak Senin pagi hingga siang. Namun, hasilnya belum menemukan jenazah korban.

"Kami menelusuri sungai lewat darat hasilnya nihil, kemudian dua grup menelusuri sungai dari TKP ke bawah hingga sejauh 4 kilometer juga nihil," kata Tri Puji.

Menurut dia, kontur Sungai Cemoro masuk kategori sulit karena banyak palung tetapi tidak ada gedung. Sungai Cemoro ini sering terjadi air bah jika di hulu terjadi hujan deras.

Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa menurunkan tim perahu karet karena kontur sungai berbatuan dan medan sangat sempit.

Sebelumnya, sebuah mobil pratroli polisi mengalami kecelakaan dengan kereta api di perlintasan KA Dukuh, Siboto RT 11/02 Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Minggu (13/12) pukul 23.05 WIB.

Menurut Kepala Polres Sragen AKBP Yuswanto Ardi, kedua korban meninggal dunia adalah anggota Polres Sragen Aipda Samsul Hadi (57) bertugas di Polsek Kalijambe, warga Perum Gemolong dan Bripka Slamet Mulyono (45) warga Solo berhasil dievakuasi pada Senin pagi.

Bangkai mobil yang ditumpangi ketiga korban sudah berhasil dievaluasi dari jembatan KA sekitar pukul 07.00 WIB dan langsung dibawa ke Polres Sragen. Seorang korban masih dalma pencarian SAR.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya