Dilarang Pesta Perayaan Malam Tahun Baru 2021 di Bengkulu

Salah satu penyebab meningkatnya jumlah pasien Covid-19 adalah karena masih banyak masyarakat Bengkulu yang tidak mematuhi protokol kesehatan sehingga pesta tahun baru dilarang

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 20 Des 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2020, 10:00 WIB
Warga Bengkulu Dilarang Pesta Malam Tahun Baru
Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi menegaskan larangan Pemkot untuk tidak merayakan pesta malam tahun baru. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Bengkulu - Pemerintah Kota Bengkulu secara tegas melarang masyarakat untuk merayakan pesta malam pergantian tahun atau malam tahun baru yang bisa saja memicu keramaian daan kerumunan massa.

Bukan tanpa alasan, kondisi penambahan kasus positif warga yang terkena virus Corona di Kota Bengkulu dalam sepekan terakhir mengalami lonjakan yang sangat tinggi.

Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi mengatakan, salah satu penyebab meningkatnya jumlah pasien Covid-19 adalah karena masih banyak masyarakat Bengkulu yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Terutama dalam kegiatan yang mengumpulkan orang banyak atau memicu kerumunan masyarakat.

“Sebentar lagi Natal dan tahun baru. Khusus tahun baru dilarang ada perayaan apalagi kerumunan. Keselamatan Mmnusia adalah hukum tertinggi, harap dimaklumi,” tegas Dedy di Bengkulu (18/12).

Saat ini, kondisi sarana pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit, sudah sangat penuh dan tidak bisa menampung pasien Covid-19 lagi. Lonjakan jumlah pasien yang terjadi sudah tidak sesuai lagi dengan kapasitas daya tampung sarana kesehatan yang ada. Artinya pemerintah harus tegas guna menekan angka peningkatan jumlah pasien.

Setiap hari pihaknya dikirimi data dari Satgas Covid-19 terkait peningkatan jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Rata-rata terjadi peningkatan jumlah pasien minimal 30 orang per hari.

"Kemarin yang tertinggi, dalam sehari jumlahnya meningkat sebanyak 80 orang, ini luar biasa penybarannya,” beber Dedy.

Dirinya juga kerap ditelepon warga yang minta tolong dicarikan kamar di rumah sakit. Bahkan warga tersebut sampai memelas dan siap membayar berapapun biaya agar keluarganya dapat dirawat di rumah sakit.

Direktur RSHD dr Lista dan pihak RSMY sampai kewalahan. Karena rumah sakit tak mampu lagi menampung pasien Covid-19. Stok oksigen pun menipis. Termasuk alat kesehatan Covid-19 lainnya.

"Kemarin, adik kerabat saya di Seluma meninggal dunia karena tidak dapat pertolongan rumah sakit,” cerita Dedy.

Polda Bengkulu melalui Kabid Propam bahkan sudah membuat surat untuk internal dilarang menggelar acara pesta pernikahan.

Satgas Covid-19 Kota Bengkulu pun akan bersikap lebih tegas. Kapolres Bengkulu, AKBP Pahala Simanjuntak kata Dey mengaku kewalahan menghadapi lemahnya protokol kesehatan di masyarakat.

"Dokter Zaini pun berkali-kali menelepon saya. Dia mengingatkan agar waspada. Saya prihatin dengan kondisi ini,” kata Dedy Wahyudi.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya