Sudah Jatuh karena Pandemi, Pengusaha Percetakan di Gorontalo Tertimpa Jasa Digital

Pandemi Covid-19 dan digitalisasi membuat pengusaha percetakan ibarat sudah jatuh tertimpa tangga.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 05 Jan 2021, 22:00 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2021, 22:00 WIB
Ilustrasi Undangan Pernikahan (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Undangan Pernikahan (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Pembuat undangan pernikahan menjadi salah satu usaha kecil menengah yang paling terdampak pandemi Covid-19. Praktis, tidak lama setelah pandami virus Corona diumumkan, omset percetakan undangan pernikahan langsung anjlok.

Bukan tanpa alasan, pandemi Covid-19 yang memaksa tiap orang menjaga jarak dan tidak berkerumun, membuat banyak orang memilih menggelar hajatan pernikahan secara simpel dan sederhana. Belum lagi kini, usaha pembuatan undangan pernikahan harus bersaing dengan jasa pembuat undangan digital.

Seperti yang dialami Warlan Tangahu, seorang pengusaha percetakan undangan pernikahan yang ada di Gorontalo. Kepada Liputan6.com dirinya mengaku, saat musim menikah sebelum pandemi Covid-19, dirinya selalu kebanjiran pesanan pembuatan undangan pernikahan.

Kini saat pandemi Covid-19 dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar membuat banyak kliennya yang membatalkan pesanan percetakan undangan. 

"PSBB itu yang paling memukul usaha kami, saat sudah banyak pesanan, tiba-tiba PSBB banyak yang membatalkan pesanan. Terpaksa kami cari orderan cetakan selain undangan pernikahan," ungkapnya.

Pandemi Covid-19 juga mengubah cara pandang banyak orang soal undangan pernikahan. Tidak jarang yang kini beralih dan lebih memilih membuat undangan digital. Selain lebih simpel, harganya juga lebih murah. 

"Sekarang banyak orang lebih milih buat undangan digital, video atau gambar," ujarnya.

Seperti yang diutarakan Endah Kartika, seorang warga Gorontalo. Dirinya mengatakan, lebih memilih membuat undangan pernikahan secara digital karena melihat kondisi saat ini yang tidak memungkinkan mengantarkan undangan fisik satu per satu.

"Karena pandemi saya pilih undangan digital. Hanya satu dibuat kemudian tinggal dikirim melalui media sosial," katanya.

Meski demikian, Endah mengaku masih membuat undangan pernikahan secara fisik, namun jumlahnya tidak banyak, karena hanya diperuntukan kepada orang-orang tertentu saja.

Warlan dan pengusaha percetakan undangan pernikahan lainnya, mungkin tengah memutar otak membuat inovasi agar usahanya mereka tetap berjalan di tengah pandemi. Namun satu harapan mereka yang pasti, kehadiran vaksin Covid-19 bisa memulihkan keadaan, sehingga situasi dan kondisi berjalan normal seperti biasanya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya