Liputan6.com, Cilacap - Pihak pondok pesantren dan Pemerintah Kabupaten Cilacap memutuskan untuk menutup sementara (lockdown) pesantren di Cigaru, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Lockdown berarti mengunci atau membatasi dan bahkan menutup total keluar masuk orang ke kompleks pesantren. Artinya pesantren mengunci diri agar tak terjadi interaksi dengan dunia luar demi memutus kemungkinan penularan Covid-19.
Advertisement
Baca Juga
Hanya orang-orang tertentu yang bisa mengakses ke dalam. Salah satunya, tenaga kesehatan atau personel yang ditugaskan di pesantren tersebut.
Satgas Penanganan Covid-19 Cilacap intensif menangani klaster pesantren ini. Dinas Kesehatan hingga Satgas Covid-19 tingkat desa dilibatkan. Bantuan juga disalurkan untuk mengurangi beban pesantren saat lockdown ini.
Di lain sisi, bantuan untuk pondok pesantren yang ditutup (lockdown) di Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah mulai mengalir dari berbagai pihak. Selain pemerintah, bantuan juga diberikan oleh komunitas, organisasi hingga perorangan.
Bantuan berupa material dan nonmaterial. Misalnya, di dapur umum. Berbagai komunitas bergabung untuk membantu makanan untuk santri dan warga pesantren yang dilockdown di Cilacap ini.
Kabar baiknya, seluruh santri yang positif Covid-19, sementara ini, tak bergejala alias sehat-sehat saja. Yang dikhawatirkan justru penularan ke orang lain, di dalam pesantren maupun luar, yang memiliki risiko kesehatan atau usia lanjut.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Kampanye Dukungan untuk Pesantren
Kampanye dukungan untuk pondok pesantren yang lockdown tersebut juga dilakukan oleh komunitas santri. Misalnya, penggalangan donasi yang diinisiasi oleh Tim Sakti (sahabat Kiai dan Santri).
Di dalam Tim Sakti ada Lesbumi Majenang, Gusdurian Majenang, Banom2 NU Majenang, GP Ansor-Banser juga Alumni Pesantren Cigaru.
“Seperti di ketahui bahwa lockdown guna cegah Wabah virus Corona COVID-19 makin berdampak dan meluas,” ucap Imam Hamidi, salah satu inisiator penggalangan donasi, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin malam (11/1/2021).
Imam menjelaskan, melalui tim sakti tersebut, Tim Sakti secara profesional bersama pemerintah bisa dipercaya mampu mensosialisasikan gerakan melawan pencegahan virus Corona secara gotong royong, swadaya, dan partisipatoris.
Ketua Gugus Tugas Desa Cibeunying, Lili Warli mengapresiasi adanya gerakan solidaritas kemanusiaan dalam penanggulangan Covid-19 yang diisiasi oleh lembaga, komunitas maupun kelompok sipil masyarakat yang tergabung dalam Tim Sakti tersebut. Hal ini perlu dukungan semua pihak.
Menurutnya, tim Sakti dengan visi membangun gerakan solidaritas antarwarga, antar kelompok masyarakat perlu dukungan semua pihak dalam rangka mencegah dampak krisis virus corona yang makin meluas.
"Masyarakat cenderung jadi pengamat, penonton, bahkan menyalahkan pemerintah. Mereka panik dan takut, padahal kekuatan utama saat menghadapi berbagai macam krisis adalah solidaritas," ucap Lili, yang juga penanggung jawab gudang donasi bantuan Covid-19 di pesantren Cigaru.
Penulis: Imam Hamidi, Lesbumi NU Majenang
Advertisement