Menanti Efektivitas Dampak Vaksin Covid-19 pada 3 Bulan Mendatang

Ribuan tokoh masyarakat, tokoh publik dan tenaga kesehatan di Riau sudah menerima vaksin Covid-19, di mana efektivitasnya terlihat sekitar Maret hingga April nanti.

oleh M Syukur diperbarui 30 Jan 2021, 01:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2021, 01:00 WIB
Wakil Kepala Kejati Riau ketika menerima suntikan vaksin Covid-19.
Wakil Kepala Kejati Riau ketika menerima suntikan vaksin Covid-19. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Sebanyak 4.362 tenaga kesehatan (nakes), tokoh masyarakat dan pejabat publik di Provinsi Riau sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Jumlah itu bakal terus bertambah karena seluruh kabupaten dan kota di Bumi Lancang Kuning mulai melakukan vaksinasi.

Juru bicara Satgas Percepatan Penangan Covid-19 di Riau, dr Indra Yovi menjelaskan, semua nakes ditargetkan menerima vaksin hingga Februari berakhir nanti. Efeknya sendiri bakal terlihat pada April.

"April diharap tidak banyak lagi nakes terpapar Covid-19, itu menjadi pembuktiannya," kata Indra usai menerima dosis kedua vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad Pekanbaru, Kamis siang, 28 Januari 2021.

Kalau April itu masih banyak nakes terpapar Covid-19 kemudian meninggal dunia, Indra menyebut harus dipelajari dulu. Apakah nakes dimaksud sudah diberi vaksin atau belum.

Di sisi lain, Indra menyebut vaksin Covid-19 meningkatkan kekebalan tubuh terhadap paparan virus corona. Bukan berarti tidak bisa terpapar, tetapi sangat ampuh mengurangi risiko.

"Mengurangi gejala berat hingga meninggal dunia, jadi kalau terpapar gejalanya ringan," ucap Indra.

Indra menyatakan, nakes berhak menerima vaksin pertama karena merupakan orang paling berisiko. Nakes selalu berhadapan dengan orang banyak bahkan menangani langsung penderita Covid-19.

"Setelah nakes selesai vaksin semua, baru masyarakat beresiko lainnya, misalnya komorbid seperti hipertensi. Terakhir itu remaja dan anak," ucap Indra.

Sejauh ini, ribuan nakes penerima vaksin tidak menunjukkan gejala berbahaya pada kesehatan. Sifatnya masih umum, seperti nyeri dan demam ringan selama sehari.

"Itu biasa setelah vaksin, ini juga menjadi bukti vaksin Covid-19 tidak berbahaya," tegas Indra.

 

Simak video pilihan berikut ini:

17,6 Persen Nakes Gagal Vaksin

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir menyebut orang yang paling beresiko setelah nakes adalah pelayan publik. Misalnya TNI, Polri, Satpol PP, tenaga pendidik, dan pegawai yang melayani masyarakat.

Hingga akhir Januari ini, Mimi menyebut ada 17,6 persen nakes dan tokoh publik gagal menerima vaksin Covid-19. Salah satu alasannya adalah kehamilan atau tengah menyusui.

"Setelah di-screening kemudian ditunda karena ada juga penyintas (pernah terpapar) atau karena demam, batuk dan pilek," kata Mimi.

Mimi mengatakan, Riau hingga 28 Januari sudah menerima 67.480 dosis vaksin dari pemerintah pusat. Jumlahnya bakal terus bertambah karena target dosis di Riau adalah 4 juta lebih.

Mimi menyebut vaksin yang diterima sudah didistribusikan ke seluruh kabupaten dan kota di Riau. Saat ini, hanya tersisa beberapa dosis untuk Kabupaten Kuantan Singingi.

"Untuk Pekanbaru, Pelalawan dan Kampar itu tengah berlangsung pemberian vaksin dosis kedua," kata Mimi.

Mimi menambahkan, sebagian besar kabupaten dan kota di Riau bakal memberikan vaksin dosis pertama pada awal Februari nanti. Misalnya Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, dan Kota Dumai.

"Untuk Kabupaten Indragiri Hilir itu rencana 29 Januari 2021," ucap Mimi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya