Liputan6.com, Palembang - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terus mengancam Sumatera Selatan (Sumsel) setiap tahunnya, membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel terus mengupayakan pencegahan.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, segala upaya dilakukan dalam karhutla secara permanen, terutama di daerah yang dinilai rawan karhutla.
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, pencegahan karhutla secara permanen sangat mungkin dilakukan. Terlebih Sumsel memiliki pengalaman dalam mengatasi terjadinya karhutla tersebut.
“Terbukti di tahun 2020 kemarin, Sumsel tercatat sebagai daerah relatif bebas asap meskipun ada beberapa titik hotspot saja," ucapnya, Rabu (10/2/2021).
Dalam pencegahan karhutla secara permanen, dia membutuhkan kejelasan pengelolaan yang baik terhadap lahan yang dinilai rawan karhutla dan tidak dikelola.
Terutama saat menghadapi musim kemarau di tahun 2021, Herman Deru optimis Sumsel kembali menjadi daerah yang bebas asap akibat karhutla.
“Dari 1,3 juta hektare lahan di Sumsel, lebih dari 50 persennya merupakan hutan kawasan dan sebagiannya tidak produktif. Kita ingin ada rekomendasi pusat, agar lahan tersebut dapat dikelola, sehingga karhutla semakin dapat kita tekan,” ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Anggaran Karhutla Menurun
Pemprov Sumsel juga akan mengalokasikan dana khusus pencegahan karhutla. Sebelumnya di tahun 2020, anggaran pencegahan karhutla dikucurkan sebesar Rp45 miliar, ke 10 daerah di Sumsel yang rawan karhutla.
Namun untuk tahun 2021 ini, dana pencegahan karhutla menurun dari tahun 2020. Yaitu hanya sebesar Rp30 miliar.
"Anggaran itu dikelola Pemprov Sumsel dan diperuntukan membuat sekat kanal, sumur bor dan peralatan lainnya di daerah yang rawan karhutla,” ujarnya.
Advertisement
Teknologi Modifikasi Cuaca
Selain upaya masif seperti sosialisasi serta penyebarluasan maklumat larangan membakar lahan, lanjut Herman Deru, aktivasi posko pencegahan hingga patroli rutin, faktor cuaca juga menjadi penentu Sumsel bebas asap di tahun sebelumnya.
Bahkan ke depannya, Pemprov Sumsel akan kembali membuat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dan lebih awal menetapkan siaga karhutla.
“Kita harus terus bersinergi baik TNI, Polri, Kejati dan pihak lainnya dalam pencegahan karhutla ini. Semoga kerja komprehensif ini, dapat mencegah karhutla di tahun-tahun mendatang,” katanya.