Vihara Sakyakirti Tutup hingga 14 Februari 2021, Perayaan Imlek di Jambi Digelar Sederhana

Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, perayaan Imlek di Kuala Tungkal Jambi sangat berbeda. Tahun lalu, perayaan Imlek digelar dengan meriah, tapi tahun 2021 ini, karena pandemi Covid-19 dilakukan dengan sederhana.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Feb 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2021, 18:00 WIB
FOTO: Jelang Imlek, Warga Tionghoa Sembahyang di Vihara Amurva Bhumi
Lilin-lilin menyala saat warga keturunan Tionghoa sembahyang di Vihara Amurva Bhumi, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Sembahyang jelang Imlek ini sebagai ungkapan syukur atas rejeki dan keselamatan dari Tuhan serta untuk pengharapan kehidupan lebih baik di tahun Kerbau Logam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jambi - Vihara Sakyakirti di Kota Jambi tutup dan tidak menggelar acara pada puncak peringtan Imlek untuk mencegah terjadinya kerumunan yang berpotensi menyebabkan penularan Covid-19.

Dermawan pengurus Vihara Sakyakirti yang beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Kamis membenarkan keputusan wihara itu.

"Direncanakan penutupan sementara yakni dari 12 hingga 14 Februari," ujarnya, dilansir Antara, Jumat 12 Februari 2021.

Pelaksanaan ibadah tetap terlaksana sejak 1-11 Februari dan pada 15 Februari akan dibuka kembali.

"Umat tetap menjalankan ibadah dengan cara bergantian dengan tetap mengikuti protokol kesehatan penanganan Covid-19," kata Darmawan.

Selain itu, di wihara juga menyediakan tempat cuci tangan, memasang imbauan untuk tetap mengikuti protokol kesehatan penanganan Covid-19.

Sementara, itu Ketua Yayasan Budi Luhur Kuala Tungkal, Budi Hartono, menyampaikan, untuk perayaan Imlek Tahun 2021 yang jatuh pada 12 Februari 2021, dilaksanakan lebih sederhana saja.

Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, perayaan Imlek di Kuala Tungkal sangat berbeda. Tahun lalu, perayaan Imlek digelar dengan meriah, tapi tahun 2021 ini, karena pandemi Covid-19 dilakukan dengan sederhana.

"Tetapi walaupun dilaksanakan lebih sederhana, namun warga Tionghoa masih bisa merayakan Imlek tanpa mengurangi makna dari Imlek itu sendiri," katanya.

Namun, untuk melaksanakan ibadah, sudah diatur waktunya, yakni dimulai dari jam 08.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Kebijakan ini sesuai dengan hasil kesepakatan dari pihak Klenteng dan juga wihara setelah melakukan rapat dengan pihak Polres Tanjab Barat dan Gugus Tugas Covid-19,” ujar Budi Hartono.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya