Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau agar masyarakat di Jabar yang sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua tak melakukan euforia berlebihan apalagi sampai mengabaikan protokol kesehatan.
Baca Juga
Advertisement
Emil, panggilan akrab mantan Wali Kota Bandung itu mengatakan, jangan sampai penerima yang sudah diberikan vaksin secara penuh menganggap dirinya kebal dari virus corona dan merasa menjadi Superman.
"Saya mohon kepada yang baru beres disuntik pertama, jangan euforia. Kepada yang beres suntik kedua juga jangan merasa jadi Superman karena antibodi muncul setelah suntikan kedua maksimal tiga bulan," kata Emil dalam kegiatan vaksinasi massal di Arcamanik Sport Jabar, Kota Bandung, Kamis (18/3/2021).
Emil meminta kepada masyarakat Jabar yang sudah menjalani vaksinasi untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.
"Jadi, dalam prosesnya karena antibodi yang masih sedikit Covid-19 bisa masuk, makanya 5M," ucapnya.
Menurutnya, vaksinasi merupakan salah satu kunci untuk mengatasi pandemi. Meski begitu, kata Emil, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan sesuai arahan dari pemerintah.
"Saya berdoa sampai suatu hari diumumkan beres dari covid oleh presiden. Di sana kita lega menata peradaban kita dengan lebih baik," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Percepat Vaksinasi
Emil mengaku pihaknya berkomitmen mempercepat vaksinasi Covid-19 di Jabar. Komitmen tersebut terwujud dari keputusan Pemprov Jabar untuk menggratiskan sewa gedung Arcamanik Sport Jabar.
"Kami gratiskan Gedung Arcamanik ini supaya kita fokus untuk menyukseskan vaksinasi Covid-19," tuturnya.
Adapun jumlah sasaran vaksinasi tahap II di Jabar sendiri sekitar 6,6 juta orang. Rinciannya, ada 4.403.984 lansia yang jadi target, sementara petugas publik 2.195.215 orang.
Emil menargetkan vaksinasi tahap II di Jabar tuntas pada akhir Juni 2021. Guna mewujudkan target tersebut, Emil berujar pihaknya harus menyuntik vaksin Covid-19 kepada 150 ribu orang per hari.
Gedung-gedung besar pun akan dimanfaatkan sebagai tempat pelayanan vaksinasi, termasuk Gedung Pakuan dan Gedung Sate.
"Minimal sudah kita hitung, kita butuh 40-an gedung besar. Gedung-gedung milik TNI/Polri pun sudah digunakan sebagai tempat pelayanan vaksinasi," ujarnya.
Advertisement