Liputan6.com, Pekanbaru - Petugas Lapas Perempuan Pekanbaru merazia seluruh sel tahanan warga binaan. Sejumlah benda berbahaya, seperti gunting, pisau, sendok hingga jemuran dari besi disita oleh petugas.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Riau, Maulidi Hilal, menyebut barang sitaan itu bakal dikembalikan ke pihak keluarga warga binaan.
Advertisement
Baca Juga
Dalam razia di Lapas Perempuan Pekanbaru itu, Hilal menyatakan tidak menemukan narkoba. Begitu juga dengan alat komunikasi seperti telepon genggam tapi hanya menemukan baterai.
"Hanya ditemukan baterai, berarti diduga ada HP ini harus dicari," kata Hilal usai razia, Senin malam, 31 Mei 2021.
Dengan tidak ditemukan narkoba, Hilal menyatakan Lapas Perempuan Pekanbaru bersih dari peredaran barang gelap itu. Namun demikian, pemeriksaan lanjutan bakal dilakukan secara berkala untuk menjamin lapas bebas dari narkoba.
Hilal menjelaskan, razia atau pemeriksaan ini dilakukan secara serentak di lapas dan rutan di seluruh Riau. Sebelumnya memang tidak ada pemberitahuan agar tidak ada benda berbahaya lolos dari pemeriksaan petugas.
"Sifatnya insidentil, persiapan mendadak agar tidak bocor," tegas Hilal didampingi Kepala Lapas Perempuan Pekanbaru Desi Andriyani.
Hilal menyebut semua blok tak luput dari pemeriksaan. Setiap benda milik warga binaan di Lapas Perempuan Pekanbaru diperiksa secara mendetil disaksikan oleh personel Polsek terdekat.
"Ada dari Polsek Bukitraya, semua benda yang disita ini bisa mengarah ke gangguan keamanan serta ketertiban di Lapas," kata Hilal.
Simak video pilihan berikut ini:
Benda Berbahaya Lainnya
Pantauan di lapas, petugas juga menyita alat kosmetik seperti make up, deodoran, parfum, dan kaca. Turut pula disita puluhan bungkus rokok, beberapa korek api gas, sejumlah kartu anjungan tunai mandiri, dan minuman kaleng.
"Misalnya garpu, bisa digunakan atau diasah oleh warga binaan, kalau mereka bertengkar bisa digunakan," kata Hilal.
Hal serupa juga bisa terjadi terhadap alat kosmetik, khususnya deodoran dari kaca. Benda itu bisa pecah di mana serpihan atau beling bisa digunakan untuk melukai atau niat jahat lainnya.
"Kalau untuk minuman, yang bahaya itu kalengnya, bukan airnya," kata Hilal.
Selama razia berlangsung, tidak ada warga binaan yang berusaha menghalangi petugas. Semua warga binaan menerima setiap ruangan mereka diperiksa petugas.
Selain razia, petugas juga memeriksa warga binaan di Lapas tersebut. Tujuannya untuk mengetahui apakah ada warga binaan terkonfirmasi virus corona setelah adanya lonjakan Covid-19 Riau.
"Mudah-mudahan semuanya sehat saja," kata Hilal.
Advertisement