Pemkab Tasikmalaya Siapkan Rp30 Miliar untuk Ribuan UMKM Hadapi Pandemi Covid-19

Mereka diharapkan tidak terjerat kosipa (Koperasi Simpan Pinjam), kalau sudah terjebak sulit untuk lepas kecuali lari dari situ.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 04 Jun 2021, 02:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2021, 02:00 WIB
Para pelaku usaha batik Sukapura, Tasikmalaya, Jawa Barat terlihat tengah membatik pada sebuah helai kain yang telah mereka siapkan.
Para pelaku usaha batik Sukapura, Tasikmalaya, Jawa Barat terlihat tengah membatik pada sebuah helai kain yang telah mereka siapkan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Untuk menggerakan sektor ekonomi masyarakat, terutama pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, bakal menggelontorkan hibah hingga Rp30 miliar lebih bagi ribuan pelaku UMKM yang terdampak Covid-19.

"Totalnya ada sekitar 10.496 paket dengan besaran sekitar Rp2,5 hingga Rp3 juta, tergantung usaha yang digulirkan," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tasikmalaya Muhamad Zen, selepas peletakan batu pertama pembukaan rumah produksi Batik Sukapura, Tasikmalaya, Senin, 31 Mei 2021.

Menurutnya, masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun lebih, telah memukul pertumbuhan ekonomi ribuan pelaku usaha UMKM, hingga menimbulkan persoalan baru di masyarakat.

"Pak Bupati sudah menyiapkan (aturan), mengamanatkan, tolong kawal ini harus menjadi program unggulan," ujar dia menegaskan.

Zen menyatakan, sebelum terjadinya pandemi Covid-19, puluhan ribu UMKM Kota Santri terlihat geliat ekonomi masyarakat, dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Namun, hantaman virus dari kota Wuhan, China sejak Maret tahun lalu, langsung menggerus ekonomi warga yang mayoritas menggeluti UMKM tersebut.

"Sebelum Covid-19 ada ribuan sekolah dasar (SD), ratusan SMP begitu pun SMK, SMK sederajat lainnya, itu rata-rata ada 2-3 pedagang, sekarang mereka berhenti semua," kata dia.

Dalam praktiknya, para pelaku UMKM yang akan mendapatkan suntikan paket hibah itu, wajib melakukan pelatihan yang akan digelar Pemda Tasikmalaya.

"Kita sudah menyiapkan MTU atau Mobil Training Unit, kita tidak begitu saja memberikan, tapi ada pelatihannya dulu," ujar dia.

Dengan upaya itu, Zen berharap para pelaku UMKM bisa mendapatkan semangat usaha baru, termasuk soal sokongan modal yang akan mereka bagikan untuk menggerakan usaha warga.

"Maaf mereka jangan sangat terjebak dari Kosipa (Koperasi Simpan Pinjam), kalau sudah terjebak sulit untuk lepas kecuali lari dari situ," dia mengingatkan.

Untuk mendukung rencana itu, saat ini, Pemda Tasik tengah berpacu dengan waktu menyiapkan sejumlah regulasi payung hukum, termasuk teknis yang akan diberikan bagi pelaku UMKM yang berhak mendapatkan suntikan bantuan hibah tersebut.

"Kita tidak asal-asalan, tapi kita ingin betul-betul mendorong produktivitas masyarakat, mudah-mudahan bulan Juli sudah action (dilaksanakan) itu," ujarnya.

Dengan memperhitungkan kuota yang ada, Pemda Tasikmalaya akan menggelontorkan hingga Rp30 miliar lebih yang diambil dari pos APBN.

"Jadi kita lakukan berbagai efisiensi dari sesuatu yang memang dipandang output-nya kurang mendongkrak, jadi pelatihan hari ini tak ada yang di hotel," ujar dia.

Simak video pilihan berikut ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya