Pernyataan Satgas Covid-19 Terkait Dugaan Transmisi Varian Baru Corona di Sulut

Walaupun secara laboratorium belum ada bukti keberadaan varian baru corona di Sulut, tetapi perkembangan kondisi epidemiologi dan kecepatan transmisi dari beberapa kasus menunjukkan adanya kemungkinan virus baru itu sudah beredar di Sulut.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 06 Jul 2021, 04:00 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2021, 04:00 WIB
New Normal
Ilustrasi Protokol Kesehatan Covid-19 Credit: pexels.com/ready

Liputan6.com, Manado - Angka kasus baru positif Covid-19 di Sulut terus melonjak dalam beberapa waktu terakhir ini. Mencermati kondisi itu, Satgas Covid-19 Pemprov Sulut menyampaikan sejumlah hal untuk mengingatkan warga terkait keberadaan varian baru corona atau Variant of Concern (VoC). 

“Walaupun secara laboratorium belum ada bukti adanya keberadaan VoC di Sulut, tetapi perkembangan kondisi epidemiologi dan kecepatan transmisi dari beberapa kasus menunjukkan adanya kemungkinan bahwa yang sementara beredar di Sulut saat ini adalah VoC," ungkap Jubir Satgas Covid-19 Provinsi Sulut dr Steaven Dandel, Minggu (4/7/2021).

Dandel memaparkan, pola transmisi dari VoC ini berdasarkan laporan investigasi dari negara dan daerah lain di Indonesia adalah lebih cepat, menjangkiti banyak orang dan adanya kemungkinan yang sangat tinggi bahwa transmisinya bersifat aerosol atau airborne. Penularan aerosol atau airborne adalah penularan yang disebabkan karena menghirup partikel virus yang mengambang di udara.

"Pada penularan airborne, orang yang infeksius mengeluarkan partikel virus ini lewat batuk atau bersin yang melayang di udara dan bisa bertahan sampai 16 jam. Sehingga mereka yang tidak memakai masker akan sangat mudah terinfeksi," papar Dandel.

Dengan pola transmisi seperti ini maka masyarakat diimbau untuk menaikkan kewaspadaannya ke titik tertinggi. Pemakaian masker menjadi hal yang wajib dilakukan, pola kerja dari rumah diimplementasikan kembali.

"Sirkulasi udara ruangan kerja harus diperbaiki. Menghindari makan bersama, karena pada saat makan bersama otomatis masker akan dibuka," ujar Dandel.

Hal lainnya adalah menghindari acara-acara di tempat tertutup dan padat, menghindari kerumunan ke mana pun pergi. Acara-acara resepsi dengan kehadiran lebih dari 30 orang sebaiknya dihindari.

"Pelaksanaan ibadah dan perayaan sebaiknya melalui daring, ini salah satu upaya kita menangani pandemi Covid-19 di Sulut," ujarnya.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya