Vaksinasi dan Bansos BIN Sasar Pelajar dan Warga Jateng

Vaksinasi door to door dilakukan di rumah tangga, karena klaster rumah tangga meningkat tajam, termasuk Jawa Tengah.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2021, 14:37 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2021, 09:52 WIB
Kepala BIN Budi Gunawan berbincang dengan pelajar pada pelaksanaan vaksinasi dan pembagian bansos  di Semarang. (Liputan6.com/HO/BIN)
Kepala BIN Budi Gunawan berbincang dengan pelajar pada pelaksanaan vaksinasi dan pembagian bansos di Semarang. (Liputan6.com/HO/BIN)

Liputan6.com, Semarang - Sekitar 3 ribu pelajar SMP dan SMA dan juga warga di Jawa tengah menjalani vaksinasi Covid-19 yang digagas oleh Badan Intelijen Negara (BIN). Vaksinasi dilakukan dengan konsep door to door.

"Bapak Presiden telah memerintahkan BIN untuk menyelenggarakan vaksinasi bagi pelajar SMP-SMA setelah sebelumnya para guru-guru telah divaksin,” ujar Kepala  BIN Budi Gunawan, di Semarang, Rabu (21/7/2021).

Vaksinasi door to door dilakukan di rumah tangga, karena klaster rumah tangga meningkat tajam, termasuk Jawa Tengah.

"Pertimbangannya adalah perumahan padat penduduk dan masih minim terjangkau program vaksinasi karena keterbatasan akses mereka dan pemberlakuan PPKM Darurat, sehingga mereka takut keluar rumah untuk mengatasi atau mendatangi kerumunan," ujarnya.

BIN mengadopsi sistem door to door ini dari beberapa negara, seperti di Afrika, Jorgia, Eropa, termasuk Amerika Serikat. Program door  to door ini dinilai efektif, bisa menjangkau sampai 59 -70 persen masyarakat.  

“Hari ini, kami turun di Jawa Tengah, seperti sebelumnya di Jawa Barat dan Baten saat ini juga dilakukan serentak di lima provinsi lainnya, yaitu Jawa Barat, Banten, Kalimantan Timur, Riau, dan Sulawesi Selatan, merupakan daerah spot merah, tapi angka vaksinasi masih minim,” paparnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Prokes

Menurutnya, vaksin ini penting, jadi diharapkan masyarakat Indonesia jangan termakan ucapan-ucapan yang muncul di medsos yang menyesatkan. Virus Covid-19 ini nyata. Sudah memakan korban banyak.

“WHO menegaskan pandemi ini masih panjang dan berujung menjadi penyakit musiman, oleh karena itu, kita harus terus mengantisipasi hal ini dengan menerapkan prokes dan segera vaksin untuk meningkatkan imun,” ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya