Tak Terima Disebut Covid-19, Warga Ambil Paksa Jenazah di RS Siloam Kupang

Tak terima disebut meninggal karena Covid-19, sekelompok warga mengambil paksa jenazah di RS Siloam Kupang.

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 22 Jul 2021, 06:48 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2021, 06:48 WIB
Warga ambil paksa jenazah diduga Covid -19 yang meninggal di RS Siloam Kupang, NTT. (Foto Istmewah)
Warga ambil paksa jenazah diduga Covid -19 yang meninggal di RS Siloam Kupang, NTT. (Foto Istmewa)

Liputan6.com, Kupang - Tak terima disebut meninggal karena Covid-19, sekelompok warga mengambil paksa jenazah di Rumah Sakit Siloam Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (21/7/2021). Peristiwa pengambilan paksa jenazah itu sempat terekam kamera warga dan menjadi viral di media sosial.

Dalam video amatir berdurasi 30 detik itu, keluarga tampak memikul jenazah tanpa Alat Pelindung Diri (APD) menuju ke salah satu mobil pick up yang sudah parkir menunggu di depan RS Siloam.

Kondisi tersebut menyita perhatian publik, termasuk masyarakat Kota Kupang yang melintasi di jalan tersebut. Mereka berhenti dan menyaksikan langsung peristiwa itu. Akibat kejadian itu, arus lalu lintas di ruas jalan depan Rumah Sakit Siloam Kupang sempat mengalami kemacetan.

 

 

Sekelompok warga mengambil paksa jenazah di Rumah Sakit (RS) Siloam Kupang, NTT. (Foto Istimewah)
Sekelompok warga mengambil paksa jenazah di Rumah Sakit (RS) Siloam Kupang, NTT. (Foto Istimewa)

Pihak keluarga menolak pihak manapun, termasuk Satgas Covid-19 Kota Kupang, mengambil bahkan menyentuh jenazah keluarganya.

"Sonde (tidak, red) boleh ada yang sentuh. Sonde boleh. Bawa pulang, bawa pulang," ujar seseorang dalam video dalam dialek bahasa Kupang, sambil menangis histeris.

Video itu pun viral dan jadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Warganet malah menyindir pemerintah daerah setempat. Pasalnya pernah ada kasus, Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengizinkan jenazah Bupati Kabupaten Lembata, Eliazer Yentji Sunur, dibawa pulang pihak keluarga. Padahal diketahui Bupati Eliazer meninggal karena Covid-19.

Simak Juga Video Pilihan Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya