Gubernur Sumsel Minta Polri Usut Tuntas Dugaan Prank Donasi Akidi Tio

Gubernur Sumsel meminta agar polisi mengusut tuntas dugaan prank donasi Akidi Tio yang mencuat ke publik.

oleh Nefri Inge diperbarui 02 Agu 2021, 21:46 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2021, 21:41 WIB
Sanksi Denda Bagi Pelanggar Protokol Kesehatan di Sumsel, Berapa Biayanya?
Gubernur Sumsel Herman Deru akan menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan di Sumsel (Dok. Humas Pemprov Sumsel / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Kebenaran dugaan prank donasi sebesar Rp 2 triliun yang disumbangkan oleh keluarga mendiang Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel), masih menjadi misteri.

Sebelum Kapolda Sumsel melalui Kabid Humas Polda Sangkat bicara, Gubernur Sumsel Herman Deru turut berkomentar terkait prank tersebut.

Sebagai kepala daerah di Sumsel, dia meminta kepada institusi kepolisian untuk menindaktegas ke siapapun yang membuat kegaduhan dan polemik di Sumsel.

“Saat kita mengalami pandemi Covid-19, menjadi terusik karena ulah oknum tersebut. Yang seakan-akan memberikan bantuan dengan nilai yang sangat fantastis ke kita,” ujarnya, dalam konferensi pers di kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel, Senin (2/8/2021).

Mantan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Sumsel tersebut berharap kepada pihak kepolisian, agar kasus dugaan prank donasi Akidi Tio tersebut tidak berkelanjutan.

Herman Deru mengatakan, proses hukum menjadi jalan yang tepat, dengan tindakan-tindakan yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Tentu kami ahrapkan setegas mungkin,” katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tindak Tegas

Donasi Rp 2 Triliun Akidi Tio Hanya Prank, 1 Orang Jadi Tersangka
Direktur Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro didampingi Gubernur Sumsel Herman Deru, saat menjelaskan kronologi tertangkapnya anak mendiang Akidi Tio, yang akan menyerahkan donasi sebesar Rp 2 Triliun ke Pemprov Sumsel untuk penanganan Covid-19 (Liputan6.com / Nefri Inge)

Menurutnya, sangat tidak elok dalam suasana Covid-19 yang begitu mencekam di Sumsel, masih saja ada orang-orang yang melakukan prank tersebut.

Dia juga tidak mengerti, apa maksud dan keinginan oknum tersebut ke institusi kepolisian. Sehingga bisa melakukan perbuatan yang di luar batas dan di luar pemikiran normal.

“Saya sebagai pemimpin daerah dan Gubernur Sumsel meminta ditindak tegas, apa yang diperbuat oknum, individu atau atas nama keluarganya. Kalau berlarut-larut, bisa mempermalukan institusi yang sangat kita banggakan,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya