Liputan6.com, Serang - Penemuan jenazah wanita dalam kontrakkan sudah sembilan hari berlalu, tepatnya Rabu, 18 Agustus 2021, sekitar pukul 20.00 WIB, di Kampung Larangan, RT 001 RW 002, Desa Harjatani, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten.
Malam itu, teman-teman korban ingin mengetahui kondisi SM (32), karena tidak masuk kerja. Saat pintu kontrakan diketuk, tak ada sahutan dari dalam kamar dan pintu terkunci. Teman-temannya meminta kunci cadangan ke pemilik kontrakan, tetapi tak ada. Hingga akhirnya, pintu dibuka paksa.
Advertisement
Baca Juga
Teman-temannya terkejut melihat kondisi SM yang tertidur di atas kasur, wajahnya tertutup bantal dan sudah tidak bernyawa. Ditambah, sepeda motor, telepon genggam, hingga tabung gas hilang dari kontrakan.
Polisi yang menerima laporan datang ke lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), memeriksa dan mengevakuasi korban ke RSUD Serang. Dalam sembilan hari ini, polisi sudah meminta keterangan lebih dari tujuh orang hingga memeriksa rekaman CCTV. Namun, pelaku pembunuhan masih menjadi misteri.
"Mayat yang ada di Kramatwatu, kita sudah mendalami sampai ke CCTV dan alat bukti lain yang ditemukan," kata Kapolres Serang Kota, AKBP Maruli Ahilles Hutapea, dikantornya, Jumat (27/08/2021).
Simak video pilihan berikut ini:
Mabes Polri Turun Tangan
Guna membantu pengungkapan penemuan jenazah perempuan yang bekerja di salah satu hotel di Kota Cilegon, Banten itu, olah TKP dan pengumpulan barang bukti dilakukan berulang kali, bahkan melibatkan Mabes Polri.
Korban merupakan warga Desa Tambang Ayam, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten itu diketahui belum menikah.
Tim Mabes Polri menemukan sidik jari lebih dari satu dan kini tengah dicocokkan dengan berbagai pihak, kemudian dimintai keterangannya lebih lanjut.
"Kita berkoordinasi dengan pusat Inafis Mabes Polri terkait sidik jari laten yang ditemukan di TKP, baik di pintu maupun sekitar TKP. Kita akan mempersesuaikan sidik jari tersebut dengan identitas yang ada di sekitaran TKP, pada saat, sebelum atau pasca-kejadian tersebut. Kita menemukan sidik jari lebih dari satu," terangnya.
Berdasarkan hasil autopsi di RSUD Serang, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan seksual yang dialami oleh korban SM. Polisi mengaku masih mendalami data, fakta lapangan, dan keterangan para saksi untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan tersebut.
"Hasil autopsi tidak ditemukan adanya organ intim yang rusak, sehingga kita menyimpulkan tidak ada kekerasan seksual di sana," jelasnya.
Â
Advertisement