Banjir Bandang Melanda Desa Rogo Kabupaten Sigi, 2 Jembatan Putus

Banjir bandang melanda Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Sigi, Minggu malam (29/8/2021).

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2021, 06:18 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2021, 06:18 WIB
Ilustrasi banjir
Ilustrasi banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Palu - Banjir bandang melanda Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulteng, Minggu malam (29/8/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi mencatat, setidaknya ada 80 kepala keluarga di dusun 1 dan dusun 4 yang terdampak banjir bandang tersebut.

"Sebanyak 80 unit rumah milik mereka terendam banjir, namun beruntung tidak ada korban jiwa luka-luka atau meninggal akibat banjir bandang tersebut," kata Kepala BPBD Sigi Asrul Repadjori, Senin dini hari (30/8/2021).

Saat ini warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi di rumah warga sekitar yang tidak terdampak, rumah sanak keluarga maupun di pengungsian darurat.

"Kebutuhan yang mendesak diperlukan saat ini yaitu air bersih dan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi dan pembersihan material yang terbawa banjir bandang," ujarnya.

Tim evakuasi dari berbagai instansi pemerintah maupun nonpemerintah dan lembaga kemanusiaan telah berada di lokasi banjir bandang untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan lokasi banjir bandang bersama warga sekitar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:


Dua Jembatan Putus

Sebelumnya banjir bandang menerjang dusun 1 dan dusun 4 Desa Rogo sekitar pukul 18.30 Wita usai hujan deras melanda kawasan itu.

Kepala Desa Rogo Fuad Hudin mengatakan, banjir bandang dipicu luapan air di salah satu sungai di Desa Rogo setelah diguyur hujan lebat.

"Hujan dengan intensitas lebat menyebabkan air di sungai Desa Rogo meluap mengakibatkan tanggul jebol sehingga terjadi banjir bandang yang membawa material kayu dan bebatuan ke pemukiman penduduk," katanya.

Hingga dini hari pemukiman penduduk masih terendam material lumpur yang terbawa banjir bandang dan warga masih bergotong royong membersihkan rumah yang terendah lumpur.

"Akibat banjir bandang tersebut, dua jembatan tidak bisa dilalui karena putus. Untungnya banjir bandang ini tidak menyebabkan warga meninggal dunia dan tidak ada warga uang luka-luka," ucapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya