Liputan6.com, Purbalingga - Pembelajaran tatap muka di Purbalingga tertunda setelah penemuan kasus positif Covid-19 di SMPN 4 Mrebet, Senin (20/9/2021). Hasil tes antigen untuk persiapan pembelajaran tatap muka menunjukkan 90 siswa SMP positif Covid-19.
Agar kasus positif tidak menyebar ke anggota keluarga yang lain, Satgas Covid-19 Kabupaten Purbalingga memutuskan mengisolasi 90 siswa secara terpusat di gedung bekas SMPN 3 Purbalingga, Selasa pagi (21/9/2021). Selasa pagi personel Satgas Covid-19 menggelar apel sebelum menjalankan evakuasi.
Baca Juga
Petugas mulai dari tenaga kesehatan, Satpol PP, BPBD, Polres dan Kodim Purbalingga telah bersiap menjalankan tugas masing-masing. Kendaraan bus sekolah untuk mengangkut siswa juga siap berangkat.
Advertisement
"Skenarionya anak bekumpul di Balai Desa Tangkisan, nanti kami menggunakan bus sekolah menjemput anak-anak ke tempat camping, jadi istilahnya camping bukan isolasi terpusat agar tidak mengganggu psikologis anak," ujar Kabag Ops Polres Purbalingga, Kompol Pujiono, usai apel tim evakuasi.
Namun, di tengah jalan rencana berubah setelah orangtua siswa menolak mengisolasi anak-anaknya di eks SMPN 3. Mereka beralasan kondisi psikologi anak menurun setelah mengetahui terpapar Covid-19. Jika diisolasi di pusat isolasi, para orangtua khawatir kondisi anak semakin menurun.
Selain itu, mereka juga menilai jarak SMPN 3 terlalu jauh dari rumah. Sebab, mereka berencana menjenguk anak-anaknya saat menjalani isolasi, baik untuk memberi dukungan moral, memastikan kondisi anak terawat, maupun sekadar mengirim baju ganti.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Kondisi Siswa
Menimbang kondisi anak, Gugus Tugas Covid-19 memutuskan mengisolasi anak di SMPN 4 Mrebet di Desa Tangkisan. Selasa siang, satgas dan pegawai sekolah menyiapkan sedikitnya 11 ruang kelas untuk ruang isolasi dan petugas medis yang merawat siswa.
"Perintah Ibu Bupati, mempertimbangkan psikologis anak maka diputuskan isolasi terpusat di sini, di SMPN 4 Mrebet," kata Kasatpol PP Purbalingga, Suroto, Selasa (21/9/2021).
Peralatan medis yang diperlukan pun dipindah dari SMPN 3 Purbalingga ke SMPN 4 Mrebet dengan waktu tempuh 40 menit. Begitupun tempat tidur untuk siswa.
Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Hanung Wikantono, menjelaskan kondisi anak tidak ada yang bergejala berat. Rata-rata bergejala ringan bahkan tanpa gejala.
"Mereka akan menjalani isolasi sekitar 10 plus 3 hari, sesuai prosedur," ujar Hanung.
Advertisement