Alasan Teknologi Tidak Bisa Gantikan Peran Guru dalam Mendidik Siswa

Peran guru tidak bisa digantikan teknologi dalam mendidik siswa.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2021, 18:30 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2021, 18:30 WIB
EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter, Sabtu (16/10/2021).
EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter, Sabtu (16/10/2021).

Liputan6.com, Jakarta- Peran guru tidak bisa digantikan teknologi dalam mendidik siswa. Hal itu mencuat ketika sejumlah praktisi pendidikan seperti seperti Louis Goh, Allana Abdullah, dan Muhammad Nabil Satria hingga Budiman Sudjatmiko bertemu dalam satu sesi acara daring, EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter, Sabtu (16/10/2021).

Menurut Muhammad Nabil Satria sebagai Co-founder LatihID, teknologi hanya sebagai sarana untuk membantu guru.

“Teknologi bisa digunakan untuk membantu proses belajar, tetapi tidak bisa menggantikan peran guru,” ujarnya, dalam siaran pers, Minggu (17/10/2021).

Ia tidak menampik, teknologi menjadi alat penting yang membantu siswa dan pendidik untuk mengakses pendidikan. Namun, tidak dipungkiri mesin kurang memiliki kreativitas dan emosi yang memegang peran penting dalam memenuhi pendidikan yang layak.

Sementara Founder and CEO Global Moonshots in Education  Esther “WOJ” Wojcicki menilai cara pandang guru di era digital ini perlu diubah. Guru harus bergerak mengikuti anak-anak dan mendampingi mereka.

“Tidak perlu menjadi super pintar, yang diperlukan hanya guru memotivasi murid, motivasi jadi kunci dalam belajar apapun,” ucapnya.

Bukan hanya guru, orangtua juga perlu mengubah cara pandang dalam mendidik anak. Kebanyakan orangtua merasa lebih tahu ketimbang anak-anak, padahal orangtua juga perlu belajar dari anak-anak.

Hal ini diamini Executive Director at Amanat Institute Fahd Pahdepie yang sampai saat ini masih belajar menjadi orangtua yang baik dengan menggabungkan semua teori parenting dan pengalaman sehari-hari semata-mata untuk memberi yang terbaik kepada anak.

EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter merupakan bagian forum pendidikan di Asia. Indonesia menjadi negara pertama dari sejumlah seri pertemuan di sejumlah negara. Acara ini dihadiri oleh 90 narasumber dari berbagai negara  dan 5 perwakilan kementerian .

Project Chairwoman EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter Farhannisa Nasution berharap, kegiatan ini membawa banyak manfaat untuk perkembangan pendidikan di Asia khususnya Indonesia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya