Liputan6.com, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memperingati Hari Sumpah Pemuda yang digelar oleh Persaudaraan Antar Etnis Nusantara Jawa Tengah di Asrama Mahasiswa Aceh Pocut Meurah Intan, Tembalang, Kota Semarang, Kamis (28/10/2021).
Ganjar tidak menjadi inspektur upacara. Dia datang sebagai peserta. Ia tampak mengenakan baju adat khas Aceh berwarna hitam dengan paduan warna merah.
Baca Juga
Upacara Sumpah Pemuda berlangsung dengan khidmat diikuti oleh sejumlah pemuda dengan pakaian adat masing-masing. Pembina upacara, Muhammad Zulkifli, yang merupakan mahasiswa dari Muna, Sulut, mengajak peserta upacara untuk menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Advertisement
Ia mengajak peserta mengikrarkan kembali Sumpah Pemuda. Tak hanya itu, ia juga membacakan sumpah baru, bernama Sumpah Pemuda Milenial.
Zulkifli yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Persaudaraan Antar Etnis Nusantara ini mengatakan, Sumpah Pemuda Milenial yang dideklarasikan intinya mengajak semua anak muda membangun peradaban Indonesia melalui keberagaman etnis.
"Anak muda harus bisa memahami kearifan lokal, karena kita tahu Pancasila itu lahir dari kearifan lokal kebudayaan Indonesia. Namun Pancasila sekarang sifatnya lebih abstrak, kami ingin membuatnya nyata," jelasnya.
Ganjar sangat bangga menghadiri upacara Sumpah Pemuda yang digelar forum persaudaraan antar etnis nusantara itu. Saat mendapat undangan, ia langsung tertarik mengikuti.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kreatif
"Saya diundang, ternyata mereka menggelar upacara Sumpah Pemuda dengan sederhana. Petugasnya ya dari mereka sendiri, ini pembina upacaranya Mas Zulkifli Mustafa dari Muna. Menurut saya ini unik dan menarik," ucapnya.
Apalagi, mereka juga telah merumuskan sumpah dan janji baru sebagai pemuda-pemudi masa kini. Sumpah dan janji itu dibuat untuk melengkapi tantangan berikutnya dari pemuda era sekarang.
"Saya senang dan merasa bangga bisa hadir di sini. Apalagi, mereka juga upacara dengan pakaian adat dari masing-masing daerah. Ternyata baju adat kita dahsyat, teknologi pembuatannya juga tinggi," jelasnya.
Ganjar juga mengomentari prosesi upacara Sumpah Pemuda yang sangat sederhana itu. Anak-anak muda itu berhasil menggelar acara dengan kreatif dan menarik.
"Tidak harus yang rumit-rumit, yang penting substansinya mereka dapat. Mereka bisa saling ketemu, saling kenal dan ngobrol bareng. Mereka senang, dan yang paling penting adalah mereka semua menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan," pungkasnya.
Advertisement