Cegah Aksi Borong BBM, Polres Bangka Tengah Terjunkan Personel Kawal SPBU

Kapolres mengatakan itu menyikapi mulai sulitnya mendapatkan BBM di SPBU pasokan tersendat sementara praktik antrean kendaraan yang mengisi BBM secara berulang-ulang marak terjadi

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Des 2021, 00:00 WIB
Diterbitkan 13 Des 2021, 00:00 WIB
Kelangkaan BBM di Palu
Warga antre dengan meletakkan jerigen untuk mendapatkan bahan bakar minyak di SPBU Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). Untuk mendapatkan BBM Pertamax atau Pertalite harus antre sejak malam hingga pagi dini hari. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Bangka Tengah - Kepolisian Resor Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menerjunkan sejumlah personel khusus mengawal pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) setempat.

"Personel kita terjunkan mengawal dan melakukan patroli di SPBU, untuk mencegah terjadinya praktik borong BBM," kata Kapolres Bangka Tengah, AKBP Moch Risya Mustario di Koba, Minggu, dikutip Antara.

Kapolres mengatakan itu menyikapi mulai sulitnya mendapatkan BBM di SPBU pasokan tersendat sementara praktik antrean kendaraan yang mengisi BBM secara berulang-ulang marak terjadi.

"Praktik demikian jelas merugikan pengguna kendaraan lainnya yang ingin mendapatkan bahan bakar dan ini kita cegah," katanya.

Ia juga mengingatkan pihak SPBU tidak melakukan praktik curang dalam pendistribusian BBM sehingga terjadi kelangkaan.

"Pengendara roda dua dan empat harus diprioritaskan, jangan ada yang mengisi BBM berulang-ulang dan jangan pula pihak SPBU menunda pendistribusian," tegasnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Masyarakat Sulit peroleh BBM

Ia menyatakan, dalam beberapa hari ini masyarakat kesulitan mendapatkan BBM di SPBU dan dirinya tidak ingin pihak SPBU menjadi penyebabnya.

"Sekarang BBM langka dan saya tidak menginginkan itu, maka SPBU kami awasi terus, jika terbukti ada penyalahgunaan akan kami ambil tindakan tegas," ujarnya.

Ia juga meminta kepada warga tidak membeli BBM secara borong (pengerit) sehingga berpotensi terjadi penimbunan.

"Regulasi harus penjualan harus diperbaiki, pihak Pertamina tentu segera sikapi tingginya kebutuhan masyarakat akan BBM," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya