Hoaks Kelangkaan BBM di Sorong Papua Bikin Antrean Mengular di Sejumlah SPBU

Informasi yang menyebut adanya kelangkaan BBM di Kota Sorong, dibantah PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Nov 2021, 07:22 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2021, 07:22 WIB
Cuma Ada 4 SPBU, Beli BBM di Sorong Antre 2 Hari
Di salah satu SPBU di Jalan Ahmad Yani, Sorong Pusat, terdapat kendaraan yang antre BBM keluar SPBU hingga hampir 1 kilometer (km).

Liputan6.com, Sorong - Informasi yang menyebut adanya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kota Sorong, dibantah PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku. Kabar hoaks itu sempat membuat masyarakat panik, yang berujung munculnya antrean panjang di sejumlah SPBU di Kota Sorong dan sekitarnya.

Area Manager Communication Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku, Edi Mangun, Minggu (7/11/2021) mengatakan, kekhawatiran masyarakat itu dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menjual BBM jenis Pertalite jauh di atas harga resmi.

Pihak Polresta Sorong juga telah menangkap oknum yang membeli BBM di SPBU dan menjualnya kembali dengan harga yang tidak wajar.

Edi menegaskan, stok BBM di Fuel Terminal Sorong masih tersedia, bahkan dipastikan dapat bertahan antara 4 hingga 5 hari kedepan. Selain itu sesuai jadwal direncanakan pada tanggal 8 November 2021 kapal pengangkut BBM akan bongkar muatan.

Selain itu juga pada 9 November 2021 akan datang, kapal tanker pengangkut BBM dari Fuel Terminal Integrated Wayame akan melakukan bongkar muatan di Sorong, sehingga dengan demikian pasokan BBM dinyatakan aman.

"Menyikapi informasi yang beredar tentang kelangkaan BBM, dengan ini kami nyatakan itu merupakan berita bohong dan masyarakat telah termakan berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sehingga berbondong-bondong mengantre BBM. Perlu kami tegaskan bahwa stok BBM di fuel Terminal Pertamina Sorong itu masih aman bahkan hingga 4 atau 5 hari ke depan," katanya, dikutip Antara.

Lebih lanjut kata Edi Mangun, untuk mengatasi antrean yang terjadi di SPBU, pihak Pertamina juga telah mendistribusikan BBM ke SPBU secara bertahap guna mengurai antrean panjang, serta menindaklanjuti gerombolan penimbun BBM yang telah berhasil diungkap pihak kepolisian.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ajak Warga Lawan Hoaks

Edi memastikan, situasi yang dikhawatirkan tidak benar-benar terjadi, sejak Jumat malam (5/11/2021), pihak Pertamina telah melakukan normalisasi ke semua SPBU, sesuai dengan jatah harian SPBU masing-masing. Kemudian Sabtu (6/11/2021) Fuel Terminal Sorong telah menambah pengiriman pasokan hingga lebih dari 200 persen dari pasokan harian yang normal, untuk menyelesaikan antrean panjang di SPBU.

Pihak Pertamina mengimbau masyarakat tidak begitu saja percaya dengan kabar yang beredar di media sosial. Mengingat imbasnya akan dirasakan masyarakat itu sendiri. Perlu diketahui pihak kepolisian juga telah memeriksa oknum yang memanfaatkan kejadian ini dengan melakukan penimbunan.

"Sebab ketika warga yang biasa mengantre dengan hanya 1 sampai 2 liter untuk motor atau 5 sampai 10 liter untuk mobil akan terhambat" ujarnya.

Edi mengatakan pihaknya sampai hari ini tidak ada isu untuk menaikkan harga Produk Pertalite, seperti apa yang saat ini disebarkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu Edi juga mengajak warga kota dan kabupaten Sorong agar melawan informasi bohong yang disebarkan oleh oknum penimbun BBM yang tidak bertanggungjawab,

Ia menjelaskan juga bahwa Fuel Terminal Sorong telah mendistribusikan BBM ke daerah Sorong Selatan sebanyak 25 KL dan Kabupaten Sorong sebanyak 40 KL guna menanggulangi isu kelangkaan BBM ke daerah di luar Sorong yang juga terimbas dari wilayah Kota Sorong.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya