Liputan6.com, Jayapura - Ketua Tanggap Darurat Kota Jayapura, Rustan Saru menyebutkan terdata 7.005 jiwa terdampak banjir di Kota Jayapura.
Pemerintah setempat telah menetapkan tanggap darurat selama seminggu ke depan. Posko induk tanggap darurat bencana Kota Jayapura didirikan di GOR Waringin Kotaraja, Kota Jayapura.
"Hujan dan cuaca ekstrem lainnya masih akan terjadi beberapa hari ke depan. Kami minta masyarakat tetap waspada, jangan sampai terlena," kata Rustan, Minggu (9/1/2022).
Advertisement
Baca Juga
Posko tanggap darurat setempat mendata Distrik Jayapura Selatan sekitar SMA 4 Entrop ada 544 KK terdampak banjir dengan jumlah 1.847 jiwa.
Lalu di Distrik Heram meliput Perumnas 4, Poltekes dan Organda berjumlah 1.308 jiwa dengan 615 KK. Kemudian di Youtefa terdapat 1.950 jiwa terdampak banjir.
"Ada sekitar 7.005 jiwa terdampak banjir. Dari data ini selama 2 hari kemarin sudah ada 105 yang mendapatkan kesehatan," kata Rustan.
Sementara korban jiwa akibat tanah longsor berjumlah 7 orang telah dimakamkan yakni 2 orang di Pulau Jawa, lalu 2 orang lainnya di Wamena dan sisanya di Jayapura.
"Masih ada 4 orang dalam perawatan di RS Bhayangkara yakni 2 orang luka berat dan 2 ringan," ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Bersih-bersih Kota Jayapura
Pemkot Jayapura merencanakan pada Senin (10/1/2022) akan dilakukan apel siaga kebersihan seluruh kota dengan melibatkan TNI Polri, ASN, pemuda hingga paguyuban. "Kami akan bergerak bersama memulihkan kembali kota ini seperti sedia kala," Rustan berujar.
Hingga Minggu sore, banjir di Kota Jayapura mulai surut, bahkan terlihat tak ada lagi genangan air. Warga mulai membersihkan rumahnya dari lumpur dan material banjir.
Sonya yang sempat mengungsi di Diklat Sosial Tanah Hitam mengaku sudah mulai membersihkan rumahnya di daerah dari sisa material banjir.
Rumahnya yang terletak di sekitar bantaran Kali Acai terendam banjir sehari semalaman dengan air setinggi dada orang dewasa.
"Kami sudah tak lagi di pengungsian, karena rumah juga butuh dibersihkan” kata Sonya yang mengungsi bersama 2 anaknya.
Dari dua lokasi posko pengungsian yang disediakan Pemkot Jayapura yakni di Posko samping Lapangan Trikora Abepura dan Diklat tanah Hitam Abepura, hanya tersisa puluhan warga. Bahkan di Diklat Sosial Tanah Hitam, warga tersisa 12 orang.
Advertisement