Liputan6.com, Makassar - Tak bisa dimungkiri lagi, akibat dari pandemi Covid-19 yang terus berkepanjangan ada banyak usaha kecil menengah yang tertatih berusaha terus bertahan agar tetap produktif. Tak sedikit usaha yang harus gulung tikar, namun beberapa lainnya justru mampu survive dengan inovasi yang dilakukan.
Salah satu yang mampu bertahan dengan berbagai inovasinya adalah CV Surya Mandiri Sejahtera. Perusahaan yang bergerak di bidang pertanian mampu mampu bertahan dari kerasnya tekanan di tengah pandemi Covid-19 hingga mampu mengekspor komoditas pertanian hingga ke Rusia.
Advertisement
Baca Juga
Direktur CV Surya Mandiri Sejahtera, Abdul Munir mengaku bahwa perjuangannya tak mudah untuk berada di titik seperti sekarang ini. Apalagi petani millenial asal Sulawesi Selatan ini mendapat banyak cobaan selama dirinya merintis usahanya tersebut.
"Luar biasa ini, kami sebagai anak muda untuk memulai ekspor ini mendapat hambatan yang luar biasa. Kami butuh 2 tahun lamanya merintis hingga bisa langsung dapat di Rusia," ucap Abdul Munir kepada wartawan, Senin (10/1/2022).
Munir mengaku beruntung, apalagi setelah dirinya berkolaborasi dengan sejumlah milenial lainnya. Usahanya yang mulanya hanya menjual hasil bumi ke penjuru tanah air kini bisa merambah manca negara.
"Selama ini kami cuma jual lokal ke Surabaya dan Jakarta dan daerah lainnya, kemudian karena menggaet anak muda yang luar biasa seperti saat sekarang ini yang mana mereka lebih banyak di media sosial akhirnya kita dapat buyer dari Rusia," jelasnya.
Pencapaiannya itu tentu tidak lepas dari peran pihak-pihak lain, terutama pihak pihak pemerintah dalah hal ini Balai Karantina Pertanian Makassar, Bea Cukai dan seluruh dinas terkait. Munir mengaku mendapat kemudahan-kemudahan hingga wawasannya terbuka setelah dibina oleh pihak-pihak tersebut.
"Tentu saja itu tidak lepas dari peran Balai Karantina Pertanian dan Bea Cukai, apalagi mereka istilahnya menjemput bola untuk orang yang ingin ekspor," ucapnya.
Ekspor Pala dan Cengkeh
Tak tanggung-tanggung, CV Surya Mandiri Sejahtera langsung mengkespor pala dan cengkeh ke Rusia. Pala dan cengkeh yang ia ekspor pun adalah kualitas terbaik.
"Atas bimbingan dari Bea Cukai dan Balai Karantina Pertanian itu kita lihat apa yang diminta oleh buyernya lalu kita siapkan sesuai standar kualitas komoditi yang diinginkan. Dan Alhamdulillah kita bisa memenuhi permintaan barang itu dalam kurun waktu 45 hari," jelas Abdul Munir.
Dia pun memastikan ke depannya akan terus melakukan ekspor komoditas hasil bumi hingga mampu membuka lapangan kerja baru bagi pemuda-pemuda di Sulawesi Selatan pada khususnya. Apalagi hasil bumi di Sulawesi Selatan seperti pala, cengkeh, hingga kopi adalah salah satu yang terbaik di Tanah Air.
"Sulawesi Selatan ini adalah pusatnya hasil pertanian, jadi kenapa kita tidak coba segala peluang yang ada. Apalagi pemeblinya sudah jelas ada di mana-mana," ucapnya.
Ke depan, Abdul Munir pun akan mencoba mengekspor merica. Ia pun berharap pihak pemerintah tetap bisa membimbingnya agar ia bisa konsisten dan terus berkembang.
"Salah satu komoditas yang paling menjanjikan ke depan ini adalah lada atau White Pepper. Pusat penghasil lada di Indonesia ini ada di Sulsel. Itu kita bisa lihat di statistik di Sulsel itu bisa menghasilkam lebih dari 10 ribu ton dalam satu musimmnya. Ke depannya kita akan mencoba komoditi lada untuk diekspor.kita initnya berupaya menggaet negara aman untuk ekspor, seperti Cina, Russia, Amerika dan Singapura," dia memungkasi.
Advertisement
Eksportir Pertama di Tahun 2022
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Pemprov Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo mengaku salut dengan perjuangan Abdul Munir. Pemuda yang menjadi direktur CV Surya Mandiri Sejahtera bahkan menjadi eksportir pertama di tahun 2022 ini.
"Jadi pertama saya atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Abdul Munir yang telah melakukan ekspor perdana ke negara Rusia, ada Cengkeh dan Pala, dengan berat 15 ton," ucap Ashari kepada wartawan.
Baginya, perjuangan yang dilakukan Abdul Munir dan sejumlah anak muda lainnya adalah sesuatu yang luar biasa. Apalagi saat ini sejumlah perusahaan bahkan tak mampu bertahan di tengah Pandemi Covid-19.
"Bagi kami ini adalah sesuatu yang fantastik di tengah kondisi yang seperti ini dan mampu berimprovisasi hingga mampu melakukan ekspor, apalagi pelaku ekspornya ini adalah kaum milenial. Ini nilai ekspornya sekitar Rp1,7 miliar lebih dan ini semakin menambah inspirasi bagi anak muda yang lain," paparnya.
Ashari pun mengimbau kepada pengusaha-pengusaha lainnya agar mampu mengikuti jejak dari Abdul Munir. Apalagi pihak pemerintah dan seluruh pihak terkait lainnya telah menyiapkan wadah hingga mereka mampu melakukan apa yang dilakukan oleh Abdul Munir.
"Kami dan pihak Bea Cukai setiap saat itu melakukan poaching, memang selalu mengundang teman-teman ke Bank Mandiri, di sana itu ada Rumah Ekspor dan di BNI itu ada program Rumah Ekspora namanya," ucapnya.
Ketatnya Standar yang Diminta Rusia
Senada dengan Ashari, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Makassar Lutfie Natsir pun mengacungi jempol atas usaha dan upaya yang dirintis oleh Abdul Munir. Apalagi standar komiditas yang diminta oleh negara-negara seperti Rusia itu termasuk salah satu yang sulit dipenuhi.
"Balai Karantina sangat mengapresiasi sekali, apalagi petani milenial kita ini sangat luar biasa. Syarat di Rusia itu sangat ketat, dan saya acungi jempol ini," ucap Lutfie.
Lutfie pun berharap Abdul Munir bisa menjadi inspirasi bagi para milenial lain. Apalagi akses untuk ekspor ke negara-negara lain sangat terbuka dan Balai Karantina Pertanian sendiri siap memfasilitasi itu.
"Mudah-mudahan lahir petani kita dan pelaku ekspor itu dari kaum milenial. Saya juga sempat kaget waktu ada akses ke Rusia itu dapat. Tadinya ini kan mau ke China, tapi kan karena perusaan CV SMS ini kan belum terigstrasi dan sempat tertunda dan Alhamdulillah saat ini mendapat rekomendasi dan kontrak dengan Rusia. Itu sangat luat biasa sekali," ucapnya.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement