TKA China di Gorontalo Nyaris Tewas Usai Lompat dari Atas Crane 40 Meter

Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal China, yang yang menjadi pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Poduwoma, Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), nyaris tewas usai melakukan upaya bunuh diri.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 25 Jan 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2022, 10:00 WIB
TKA Cina di Gorontalo Nyaris Tewas Usai Bunuh Diri dari atas Crane 40 Meter (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
TKA Cina di Gorontalo Nyaris Tewas Usai Bunuh Diri dari atas Crane 40 Meter (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal China, yang menjadi pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Poduwoma, Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), nyaris tewas usai melakukan upaya bunuh diri. 

WNA China ini mencoba melompat dari atas crane dengan ketinggian 40 meter. Bahkan, peristiwa itu sempat membuat situasi seketika menegangkan saat WNA berinisial LC itu sudah berada di atas menara crane dan bersiap untuk melompat.

Diduga kuat WNA tersebut depresi dengan adanya masalah keluarga yang berada di kampung halamannya. Sehingga, ia pun mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Menurut keterangan dari juru bahasa pihak PLTMH Hendrik Muliyadi (38), bahwa pukul 21.30 Wita Sabtu, 22 Januari 2022, para karyawan melihat dirinya berlari dan berteriak keras menuju ke crane sambil membawa tali.

"Para pekerja melihat dia berlari ke arah crane, mereka menganggap bahwa hal itu biasa saja. Ternyata setelah di atas dia mengatakan untuk bunuh diri," kata Hendrik.

Hendrik kemudian mencoba berkomunikasi melalui teman korban untuk membujuknya segera turun dari crane. Namun, korban mengatakan ada yang ingin menganiaya dia, sehingga dirinya meminta agar didatangkan polisi.

Mendengar hal tersebut, saat itu juga Hendrik langsung menghubungi Polres Bonebol, dan meminta untuk segera datang ke PLTMH. Setelah polisi sudah berada di lokasi, mereka langsung membujuk LC untuk segera turun dari atas crane.  

"Saat dibujuk polisi, bersangkutan mengatakan bahwa dia hidup sudah tidak berguna lagi dan akan mengakhiri hidupnya," ungkapnya.

Hingga akhirnya, korban menjatuhkan dirinya, tetapi berhasil tersangkut di besi crane dan pingsan. Saat itulah Basarnas dan polisi mengevakuasi dirinya. 

"Korban mengalami luka di bagian pergelangan kaki kiri, memar di bagian leher serta korban mengeluhkan sakit di bagian dada dan langsung dilarikan ke rumah sakit," ia menandaskan.

 

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya