Liputan6.com, Jakarta - Sebelum meninggal dunia, putri politisi Nurul Arifin, Maura Magnalia Madyaratry sempat berkeinginan merilis buku yang ditulisnya. Nurul Arifin mengatakan, buku yang disiapkan putri sulungnya itu berisi tentang penggambaran diri Maura sendiri. Menurut Nurul, Maura merupakan sosok yang antimainstream.
"Dia selalu bicara apa yang dikerjakan. Belum dapat penerbit karena bukunya kontroversial," kata Nurul Arifin, Selasa (25/1/2022).
Nurul juga mengatakan, Maura memang sosok yang nyentrik. Tadi malam, kata Nurul, anaknya itu mendengarkan lagu metal yang belum pernah didengar sang ibu sebelumnya.
Advertisement
"Dia itu sosial demokrat," ungkap Nurul.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Anak yang Nyentrik
Maura yang melanjutkan kuliah pascasarjana di Sydney University dengan mengambil studi tentang social culture, itu sangat ingin menuangkan seluruh pengalaman hidupnya dengan jujur di buku tersebut.
Di mata Nurul Arifin sebagai ibu, Maura merupakan anak yang cantik dan sangat cerdas, serta eksentrik. "Maura anak yang sangat cantik, sangat baik, sangat cerdas. Mungkin karena cerdasnya itu dia menjadi eksentrik," ujar Nurul.
Advertisement