Liputan6.com, Garut - Pemerintah daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat membagikan hingga 3.750 kloset jongkok bagi masyarakat. Upaya itu diharapkan mampu menyadarkan warga, tidak membuang hajat sembarangan.
“ODF (Open Defecation Free) nya sendiri sudah 100 persen tinggal deklarasinya,” ujar Bupati Garut Rudy Gunawan, selepas deklarasi ODF di Lapangan Setda Garut, Snein (31/1/2022).
Menurutnya, buang hajat sembarangan merupakan masalah besar yang harus ditangani serius semua pihak termasuk pemerintah. “Di negara-negara maju seperti di Amerika, kebersihan air sudah sangat terjamin,” kata dia.
Advertisement
Baca Juga
Namun, di Indonesia khususnya di Kabupaten Garut, persoalan itu masih menjadi momok menakutkan bagi warga, akibat masih minimnya fasilitas sanitasi yang layak di tiap rumah.
“Kami berkomitmen serta melakukan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Persoalan ODF
Untuk Garut, penanganan persoalan ODF digulirkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui program pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik.
”Saya bergembira hari ini, 421 desa (dan) 21 kelurahan sudah ODF, artinya masalah dasar telah kita atasi meskipun baru komitmen,” ujar dia.
Melalui deklarasi ODF, Rudy berharap mampu menyadarkan masyarakat pentingnya membuat hajat secara baik, tanpa mengotori lingkungan sekitar. “Kami sengaja memilih merk bagus ‘Toto’ untuk mendukung program satu rumah satu toilet,” kata dia.
Seperti diketahui Open Defecation Free (ODF) atau stop buang hajat sembarangan adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat berpengaruh pada penyebaran penyakit di lingkungan masing-masing.
Advertisement