PTM di Bodebek dan Bandung Raya Dievaluasi Usai Kasus Covid-19 Meningkat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di seluruh wilayah Jabar sedang dievaluasi.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 04 Feb 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2022, 14:00 WIB
Aksi Badut Bagikan masker untuk Siswa Sekolah
Seniman Aku Badut Indonesia (ABI) mengkampanyekan memakai masker di SDN 03 Citayam, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (6/9/2021). Aksi tersebut tentang protokol kesehatan serta membagikan masker kepada anak-anak sekolah yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh wilayah Jabar sedang dievaluasi. Perubahan kebijakan akan terjadi di wilayah Bodebek dan Bandung raya mengingat kedua wilayah aglomerasi tersebut mengalami peningkatan kasus Covid-19.

Emil, sapaan Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya tidak gegabah dan selalu mengambil keputusan dengan terukur berdasarkan data.

"Omicron lagi naik maka mayoritas PTM sedang dievaluasi," ucapnya melalui keterangan tertulis, Jumat (4/2/2022).

Emil mengaku pihaknya sudah memerintahkan setiap kabupaten/ kota untuk mengkaji PTM di daerahnya masing-masing, terutama memantau penularan di lingkungan sekolah. Seperti di Kota Bogor yang sudah diizinkan menghentikan PTM sementara waktu karena penularan cukup tinggi.

"Sebagian sudah ditunda sambil menunggu perkembangan kasus karena kita mengambil keputusan itu selalu terukur berdasarkan data," katanya.

Adapun saat ini lonjakan kasus Covid-19 masih didominasi di wilayah aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya yang masih menjadi episentrum. Oleh karena itu, penanganan akan lebih difokuskan di wilayah tersebut.

"Itu berulang-ulang, dari dulu Covid-19 ngumpulnya di situ," tuturnya.

Maka kemungkinan besar, lanjutnya, perubahan kebijakan akan terjadi di wilayah Bodebek dan Bandung Raya, termasuk keputusan PTM di sekolah.

"Kemungkinan besar perubahan kebijakan mayoritas di wilayah itu," ucap Emil.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya