Liputan6.com, Solo - Adanya peningkatan kasus Covid-19 di Solo membuat Pemkot Surakarta menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) selama seminggu.
Terkait hal itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Senin (7/2/2022) mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi jalannya PTM dan melihat perkembangan kasus Covid-19 terkini.
Gibran juga menyebut, beberapa hari terakhir jumlah kasus Covid-19 di Solo terus mengalami kenaikan. Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menginstruksikan agar jenjang SMA sementara ini menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Advertisement
Atas kebijakan tersebut, diakuinya, ada sebagian warga yang keberatan. Meski demikian, sebagian lagi mendukung kebijakan tersebut.
"Ya nanti kami evaluasi lagi," katanya.
Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta Ahyani mengatakan mulai Senin (7/2/2022) PTM dihentikan terlebih dahulu dan diganti dengan PJJ.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Covid-19 di Solo
Sementara itu, hingga Minggu petang (6/2/2022) jumlah kasus Covid-19 di Kota Solo sebanyak 438 orang. Dari total tersebut 415 di antaranya menjalani isolasi dan 23 orang menjalani perawatan di rumah sakit.
Jumlah ini meningkat dari hari sebelumnya yang tercatat ada 324 kasus aktif Covid-19 di Kota Solo.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan hampir sepertiga jumlah kasus aktif di Kota Solo merupakan indeks kasus sekolah. Ia mencatat sudah ada 21 sekolah yang tercatat ada indeks kasus Covid-19.
"Hingga saat ini tracing (penelusuran kontak) masih berlangsung," katanya.
Advertisement