Kasus Covid-19 Meningkat, tapi Capaian Vaksinasi Dosis 2 di Sulteng Masih Rendah

Rendahnya capaian vaksinasi dosis ke-2 di Sulawesi Tengah disebut akan membuat level PPKM meningkat. Berdasarkan data Dinkes Sulteng, jumlah penerima vaksin antara dosis 1 dan 2 masih berbanding jauh.

oleh Heri Susanto diperbarui 11 Feb 2022, 23:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2022, 23:00 WIB
layanan vaksinasi di salah satu puskesmas di Kota Palu
Layanan vaksinasi di Puskesmas Kawatuna, Kota Palu. Semua puskesmas di Kota Palu menyiapkan layanan serupa untuk diakses warga. (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Liputan6.com, Palu - Rendahnya capaian vaksinasi dosis ke-2 di Sulawesi Tengah disebut akan membuat level PPKM meningkat. Berdasarkan data Dinkes Sulteng, jumlah penerima vaksin antara dosis 1 dan 2 masih berbanding jauh.

Menurut Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Sulteng, Jumriani Yunus, perbandingan antara penerima dosis 1 dan 2 terbilang jauh. Berdasarkan Data 7 Februari, penerima dosis 1 sudah mencapai 80 persen, sementara dosis ke-2 baru 47 persen. Sasaran vaksinasi yakni anak-anak dan lansia termasuk yang masih rendah capaiannya.

Jika tidak ada kenaikan penerima dosis ke-2 secara signifikan, Jumriani menyebut level PPKM di Sulawesi Tengah akan ditingkatkan atau diperketat dari status level 1 saat ini.

"Perbandingan antara dosis 1 dan 2 masih jauh. Sementara per 12 Februari nanti penentuan level PPKM berdasarkan capaian vaksinasi dosis 2," Jumriani menekankan, Selasa (8/2/2022).

Jumriani mengingatkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 berpotensi akan terjadi termasuk di Sulawesi Tengah. Olehnya, Dinas Kesehatan Sulteng meminta warga segera dengan sukarela mendatangi gerai-gerai vaksinasi untuk mendapat suntikan dosis ke-2 untuk meminimalisasi dampaknya. Apalagi dengan sudah ditemukannya 19 kasus varian Omicron di Sulteng.

"Kemungkinan 2 atau 3 pekan mendatang lonjakan kasus Covid-19 akan terjadi. Makanya, salah satu cara meredam dampak parah adalah dengan vaksinasi selain protokol kesehatan," Jumriani mengingatkan.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya