Ujian Disertasi, Bupati Bonebol Sebut Bantuan Pemerintah Bikin Warga Gorontalo Senang Jadi Keluarga Miskin

Gorontalo merupakan daerah termiskin kelima di Indonesia akhirnya mencuat saat ujian sidang disertasi Bupati Bone Bolango (Bonebol) Hamim Pou.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 12 Feb 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2022, 07:00 WIB
Bupati Bonebol Hamim Pou saat berhadapan dengan para penguji di Universitas Brawijaya Malang (Arfandi/Liputan6.com)
Bupati Bonebol Hamim Pou saat berhadapan dengan para penguji di Universitas Brawijaya Malang (Arfandi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo Provinsi Gorontalo termiskin kelima di Indonesia akhirnya mencuat saat ujian sidang disertasi Bupati Bone Bolango (Bonebol) Hamim Pou. Ujian yang mengangkat soal kemiskinan itu, digelar di Universitas Brawijaya Malang.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Fadel Muhammad menjadi salah satu penguji kehormatan dalam ujian sidang disertasi tersebut.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia itu melayangkan salah satu pertanyaan kepada Bupati Bonebol terkait persoalan kemiskinan di Provinsi Gorontalo. Sebab, menurutnya, saat ini Gorontalo berada di posisi kelima daerah berpenduduk paling miskin se-Indonesia.

Bupati Bonebol pun menjawab pertanyaan dari Wakil Ketua MPR RI tersebut. Ia mengungkapkan jika memang Provinsi Gorontalo saat ini masih masuk dalam lima daerah termiskin.

Menurut Hamim, berdasarkan pengalamannya menjadi bupati dua periode, yang mengakibatkan Gorontalo masih masuk lima provinsi termiskin di Indonesia diakibatkan kurangnya kolaborasi.

Kolaborasi yang dimaksudkan Hamim ialah, antara Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota dalam program penurunan angka kemiskinan.

"Kolaborasi itulah yang kurang di Provinsi Gorontalo sehingganya berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi," kata Hamim.

Menurut Hamim, saat ini daerah sama-sama menerima transfer anggaran dari Pemerintah Pusat dimana transfer tersebut harus dimanfaatkan untuk program pemberdayaan masyarakat miskin. Sehingga, dalam 10 tahun terakhir, penurunan angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo cenderung landai.

"Meskipun anggaran ini banyak, tapi kalau penggunaannya tidak tepat sasaran dan kurang kolaborasi, maka angka kemiskinan saya yakin dan percaya tidak akan turun," ungkapnya.

Selain itu, faktor lainya yang menyebabkan tingkat kemiskinan di Provinsi Gorontalo masih tinggi karena perilaku masyarakat yang hidupnya senang sebagai keluarga miskin. Bantuan sepanjang tahun yang diterima dari pemerintah membuat dirinya nyaman dengan kondisi itu.

"Jika masyarakat terbiasa dengan bantuan, maka akan membuat mereka tidak produktif. Itu salah satu mengapa angka kemiskinan di Gorontalo masih tinggi," ungkapnya.

"Maka yang harus kita pacu bukan pemberian bantuan, tapi memberdayakan mereka. Di situlah ekonomi akan tumbuh," ia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya