Liputan6.com, Kudus - Polda Jawa Tengah menangkap dua orang dalam penyelidikan kasus dugaan peredaran minyak goreng palsu di Kabupaten Kudus, Jateng.
"Dua pelaku sudah ditangkap. Saat ini masih pemeriksaan dan pengembangan," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah di Semarang, Jumat.
Menurut dia, perkara peredaran minyak goreng palsu di Kudus tersebut saat ini ditangani oleh Subdit Industri, Perdagangan, dan Investasi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah.
Advertisement
Meski demikian, Iqbal belum menjelaskan secara detail peran serta identitas kedua pelaku.
Baca Juga
"Perkara tersebut akan segera dirilis dalam waktu dekat," ujarnya, dikutip Antara.
Sebelumnya diberitakan, pengusaha kerupuk di Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, tertipu setelah membeli minyak goreng yang diduga palsu.
Korban menyadari keberadaan minyak goreng palsu tersebut saat akan menggoreng kerupuk.
Minyak palsu yang mirip seperti air dengan campuran pewarna kuning itu dibeli dengan harga lebih murah daripada harga pasaran yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Pedagang Masih Butuh Pasokan
Sejumlah pedagang kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih membutuhkan tambahan stok minyak goreng karena sudah sebulan lebih tidak mendapatkan pasokan, seiring adanya kebijakan satu harga.
"Sejak satu bulan lebih belum pernah mendapatkan pasokan minyak goreng. Kalaupun masih bisa menjual merupakan stok lama dengan harga sebesar Rp17.000 per liter," kata Solikatun, salah satu pedagang sembako di Pasar Jember Kudus, Jumat.
Itu pun, kata dia, tidak bertahan lama karena sudah habis diborong pembeli, menyusul terbatasnya stok minyak goreng di pasaran.
Mendapatkan pasokan minyak goreng lagi, kata dia, baru diterima hari ini (18/2) dari agen penyalur produk minyak goreng dari perusahaan Wilmar sebanyak dua karton. Namun, jumlahnya masih sedikit dan perlu ditambah karena dalam waktu sehari dipastikan habis, menyusul banyak masyarakat yang berburu minyak goreng di pasaran.
Kalaupun ada lagi pendistribusian minyak kemasan seharga Rp14.000/liter, kata dia, sebaiknya memang didatangi masing-masing pedagang sembako agar tidak timbul kecemburuan bahwa hanya pedagang tertentu yang mendapatkan.
Advertisement