Rangkaian Harlah NU ke-99 Digelar di Palembang Besok, Ini Agendanya

Harapannya, tata kelola perkebunan sawit rakyat dapat lebih menyentuh kearifan lokal dan berkelanjutan.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2022, 18:45 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2022, 10:33 WIB
Pukul Bedug, Jokowi Buka Harlah ke-93 NU
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi sambutan saat membuka Harlah ke-93 NU di Jakarta, Kamis (31/1). Jokowi mengatakan, RUU Pesantren agar para santri bisa bersaing antarnegara. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian Harlah ke-99 NU yang akan berlanjut di Wilayah Barat, tepatnya di Palembang, Sumatera Selatan pada 3 - 5 Maret 2022.

Ketua PBNU Arif Rahmansyah menyatakan, ada beberapa fokus kegiatan pada acara tersebut. Antara lain temu tani sawit NU, temu UMKM, halaqah pengendalian iklim, serta rehabilitasi lingkungan dan lahan.

"Kita akan pertemukan petani sawit langsung dengan berbagai pemangku kebijakan terkait. Hal ini diniatkan sebagai upaya rembug bersama untuk mencari solusi permasalahan-permasalahan aktual yang dihadapi petani sawit," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (2/3/2022).

Harapannya, tata kelola perkebunan sawit rakyat dapat lebih menyentuh kearifan lokal dan berkelanjutan. Sehingga praktik pendampingan di lapangan lebih efektif, optimal, dan benar-benar meningkatkan kesejahteraan petani sawit.

Halaqah dan temu tani kelapa sawit NU dilaksanakan di Desa Kencana Mulia, Kecamatan Rambang, Muara Enim. Pada momen ini, secara simbolik dilakukan penyerahan bantuan peremajaan sawit rakyat oleh Menko Perekonomian dan penyerahan sertifikat HGU hutan sosial oleh Menteri KLHK kepada perwakilan Koperasi dan Gapoktan.


Kawal Peningkatan Ekonomi

uncak Harlah akan dilaksanakan di Aula Sport Center Jakabaring, Palembang, dirangkai dengan Workshop terfokus menghadirkan para ekspertis dan pemangku kebijakan di level teknis. Sebut saja antara lain, pada Halaqah

"Semua diniatkan untuk mengawal upaya peningkatan potensi ekonomi berbasis sawit yang bermuara pada produktivitas dan kesejahteraan petani dan seluruh stakeholder pertanian sawit secara berkeadilan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya