Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 5 Km, Hujan Abu Guyur Sejumlah Desa

Gunung Merapi, Rabu malam (9/3/2022), mengeluarkan awan panas guguran.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 10 Mar 2022, 10:06 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2022, 06:18 WIB
Ilustrasi - Erupsi Gunung Merapi. (Foto: Liputan6.com/Wisnu Wardhana)
Ilustrasi - Erupsi Gunung Merapi. (Foto: Liputan6.com/Wisnu Wardhana)

Liputan6.com, Yogyakarta - Gunung Merapi, Rabu malam (9/3/2022) pukul 23.18 mengeluarkan awan panas guguran. Laman Twitter Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, awan panas guguran meluncur ke tenggara, sedangkan arah angin di puncak mengarah ke barat. 

"Pukul 23.48 WIB Pos Babadan melaporkan terjadi hujan abu," tulis akun Twitter BPPTKG.

Awan panas Gunung Merapi pada 9 Maret 2022 terjadi pada pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44, 23.53, dan 10 Maret 2022 pukul 00.22 WIB. BPPTKG mencatat jarak luncur sekitar 5 kilometer ke arah tenggara.

Terpantau beberapa wilayah melaporkan terjadi hujan abu, antara lain Desa Tlogolele, Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah.

BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati daerah potensi bahaya yang telah ditetapkan dan selalu meningkatkan kewaspadaan.

Sebelumnya, Gunung Merapi, sepanjang Selasa (8/3/2022) mulai pukul 00.00-24.00 WIB mengalami 149 kali gempa guguran.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyebutkan, selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat satu kali gempa frekuensi rendah, satu kali gempa tektonik, dan satu kali gempa hembusan.

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian sekitar 150 meter di atas puncak.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perubahan Morfologi Kubah Lava

Pada periode pengamatan itu juga tercatat tujuh kali guguran lava pijar keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.

Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) menunjukkan laju pemendekan jarak rata-rata 0,6 cm dalam tiga hari.

Sementara itu berdasarkan pengamatan aktivitas Gunung Merapi periode 25 Februari-3 Maret 2022, BPPTKG menyatakan adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya berupa bekas guguran, namun tidak teramati perubahan ketinggian yang signifikan.

Hanik menyebutkan volume kubah lava barat daya Merapi sebesar 1.578.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.228.000 meter kubik.

 

Status Siaga

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sedangkan pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya