Anggota DPRD Buton Tengah Fraksi PKS 'Sindir' Mendag Saat Temui Massa Demo 11 April

Selain itu, Anggota DPRD dari Fraksi PKS itu melanjutkan, kelangkaan minyak goreng yang tengah dihadapi masyarakat saat ini menjadi tolak ukur tidak becusnya kabinet Jokowi.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 12 Apr 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2022, 07:00 WIB
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) Tasman SE (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) Tasman SE (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) Tasman SE menerima langsung  mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa, Senin 11 April 2022.

Anggota DPRD dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebut, bahwa saat ini bangsa Indonesia kurang baik. Hal itu bisa dilihat dengan menurunnya kualitas demokrasi dan kesenjangan sosial ekonomi. Salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga komoditas seperti BBM, minyak goreng, hingga bahan pokok.

"Kompleksitas masalah bangsa dan bernegara hari ini menandakan bahwa kita dalam keadaan tidak baik-baik saja. Olehnya itu tuntutan yang disampaikan mahasiswa hari ini, kami akan sampaikan juga ke pusat sebagai perwakilan kami di sana," kata Tasman saat menemui massa aksi.

Selain itu, Tasman melanjutkan, kelangkaan minyak goreng yang tengah dihadapi masyarakat saat ini menjadi tolak ukur tidak becusnya kabinet Jokowi. Mereka dinilai tidak mampu mengurai permasalahan kecil di negeri ini.

"Mafia minyak goreng sampai saat ini belum terselesaikan. Kalau saya, lebih baik tuntutannya kita tambah satu lagi yaitu mendesak Presiden untuk pecat menteri yang tidak becus," ia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut:

4 Tuntutan Mahasiswa

Sedangkan di Ibu Kota DKI Jakarta, BEM SI demo 11 April dipusatkan di depan gedung Parlemen DPR/MPR RI.

Koordinator Media Badan Eksekutif Seluruh Indonesia 2022, Luthfi Yufrizal, mengatakan, massa demo 11 April 2022 ini akan mulai berkumpul sejak 10.00 WIB.

"Pukul 10 sampai menang," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Terkait jumlah massa, akan ada 1.000 massa aksi yang bakal turun menyuarakan pendapatnya dari mahasiswa di seluruh penjuru tanah air.

"Estimasi ada 1.000 massa aksi dan dari berbagai daerah yang ada di Indonesia," jelas Luthfi.

Dia pun menegaskan, memang aksi ini tak jadi ke Istana Negara. Melainkan ke DPR RI.

"Iya, Aliansi BEM Seluruh Indonesia kembali akan menggelar aksi masa yang akan dilaksanakan Senin 11 April 2022 Pukul 10.00 WIB di DPR RI," ungkap Luthfi.

Dia menuturkan, ada empat tuntutan yang akan disuarakan besok dalam aksi. Pertama, mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

"Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode," tegas Luthfi.

Terakhir, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.

"Kami ada dan terus berlipat ganda. Panjang Umur Perjuangan!," tutup Luthfi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya