Kapal Tongkang Bermuatan Crane Senggol Kapal Nelayan di Balikpapan

Sebuah kapal nelayan di perairan Balikpapan Barat mengalami kerusakan parah setelah disenggol oleh ponton Bermuatan Crane Pancangan setelah larut ditiup angin kencang.

oleh Apriyanto diperbarui 28 Mei 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2022, 13:00 WIB
Ponton Senggol Kapal Nelayan
Kapal Ponton yang diduga menabrak kapal kayu nelayan di kawasan Perairan Balikpapan Barat RT 09 Jalan Telaga Mas Kelurahan Baru Tengah. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Balikpapan - Angin kencang yang berembus di perairan Balikpapan pada Jumat (27/5/2022) subuh, membuat sebuah kapal tongkang bermuatan Crane Pancangan menghantam sebuah kapal kayu milik nelayan yang sedang sandar di perairan Jalan Telaga Mas RT 09 Kelurahan Baru Tengah, Balikpapan Barat. Kapal tongkang itu berlabuh di kawasan perairan Balikpapan Barat untuk pengerjaan sebuah sekolah.

Akibat peristiwa itu kapal nelayan mengalami kerusakan pecah kaca bagian depan, patah kayu penghalang matahari, patah kayu penahan gelombang. Namun demikian, tidak mengakibatkan kebocoran pada lambung kapal.

Salah satu Anak Buah Kapal (ABK) Nelayan bernama Muhammad Ardi Putra mengatakan, kejadian bermula sekitar pukul 04.55 Wita. Ketika itu dirinya bersama dua ABK lainnya yakni Enal dan Bro sedang beristirahat. Kemudian Enal terbangun usai merasakan adanya benturan kapal dan bunyi suara.

"Kami sedang tidur lalu ada teman kami Enal teriak bangun-bangun kapal terjepit ponton lalu kami langsung bangun aku buka tali ada yang tahan, tapi enggak sempat karena angin kencang," terang Ardi, saat ditemui pada Jumat (27/5/2022) siang.

 

 

 

 

 

Diduga Ponton Tidak Turunkan Jangkar

Kapal Nelayan Ditabrak Ponton
Kondisi kapal nelayan yang disenggol Ponton mengalami kerusakan. (Liputan6.com/Istimewa)

Ardi menyebut, posisi kapalnya pada saat itu sedang sandar, sedangkan ponton diduga tidak menurunkan jangkar sehingga ketika ada gelombang atau embusan angin kencang terbawa ke pinggir.

"Kapal ponton yang nabrak, posisi kami sandar terkena angin juga, itu kelalaian anggota ponton yang mau buat sekolah SD di Sepaku untuk memasang tiang panjang karena tidak turunkan jangkar,” katanya.

Dia menjelaskan tidak ada kerusakan pada lambung kapal yang berpotensi terjadi kebocoran, akan tetapi kerusakan lebih parah di bagian atas kapal.

"Kerusakannya banyak ada kaca pecah, kayu penghalang matahari pecah, tiang untuk penahan gelombang di laut patah tidak ada kebocoran kapal, cuma bagian atas saja sampai tembus ke bawah mesin tiang penahan gelombang ada satu pecah,” bebernya.

Atas kejadian itu, sang pemilik kapal kayu Daeng Hari meminta pertanggungjawaban kepada pemilik kapal ponton untuk diperbaiki. “Perkiraan kerugian enggak tahu. Dari pihak ponton, dia bakal ganti rugi yang kami minta, sudah ada iktikad baik kita tinggal tunggu bagaimana selanjutnya. Hari ini mau langsung diperbaiki katanya," dia memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya