Liputan6.com, Paser - Pada dasarnya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Paser, tak mempersoalkan orang tua maupun atlet renang Paser melakukan penggalangan dana di jalan protokol.
"Terkait masalah renang yang mencari penggalangan dana di jalanan silakan saja, itu haknya mereka," kata Ketua KONI Paser, Totok Sumardiono, dikonfirmasi Sabtu (12/6/2022).
Hanya saja yang perlu diingat kata Totok jika semua itu sudah ada wadahnya, yakni KONI selaku induk dari seluruh pengurus cabang (Pengcab) olahraga.
Advertisement
Dirinya menyebut bahwa Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Paser juga telah mengetahui saat ini fokus menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Berau November mendatang.
Baca Juga
"Mereka (PRSI) itukan tahu, saat Rakerkab (Rapat Kerja Kabupaten) KONI, hearing di DPRD yang bahwasanya tahun ini fokus Porprov di Berau," sambungnya.
Sekadar diketahui pada Porprov Kaltim ke VII kali ini tak ada Pra Porprov. "Kalau Pra Porprov saja nggak dilaksanakan karena anggaran. Dia (PRSI) sebenarnya tahu saat ini fokus Porprov. Ini Kejurprov silakan saja, tapi prioritas kita saat ini adalah Porprov dan semua Pengcab tahu itu," ujar Totok.
Bahkan untuk anggaran menuju Porprov belum diketahui nominalnya. Saat ini dana yang ada hanya Rp1,5 miliar bersumber APBN-Murni 2022. Uang tersebut diungkapkan Totok jika belum dimanfaatkan sama sekali.
"Itu belum saya sentuh (gunakan) karena untuk dana emergency (darurat) Porprov," tambahnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Sebut Ciderai Nama Kabupaten Paser
Disinggung mengenai anggaran dari Pemkab Paser melalui KONI untuk diberikan ke Pengcab, ditegaskan Totok bahwa setiap tahun memberikan dana ke PRSI. Mengenai proposal yang dimasukkan untuk dana ikut Kejurprov di Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), dirinya menyebut saat itu tengah berada di luar daerah.
"Mohon maaf sebelumnya, saya secara pribadi pernah bantu mereka. Memang proposal itu di taruh bertepatan dengan saya lagi di luar kota yakni di Berau Sepekan lalu," jelasnya.
Semestinya saat tak ada Totok di tempat selaku Ketua KONI Paser, proposal itu dapat disampaikan ke pengurus lain, seperti wakil. Ketua atau sekretaris.
"Ini tidak ada koordinasi apa-apa, menanyakan perkembangan proposal, tiba-tiba langsung menggalang dana di jalan," keluhnya.
Niat mengharumkan nama Kabupaten Paser dari bidang olahraga, dituturkan Totok justru mencoreng Kabupaten Paser. Pasalnya postingan di berbagai platform media sosial tak hanya dibaca oleh masyarakat Kabupaten Paser.
"Kalau menurut saya nggak mengharumkan, malah menciderai Kabupaten Paser. Karena apa, di media sosial itu pembaca bukan orang Paser saja. Itu menampar pemerintah dan KONI. Mohon maaf saja, pengurusnya ini cemen-lah. Seharusnya tidak seperti itu, memalukan loh," ketus Totok.
Disebutkan oleh seorang pengurus PRSI Kabupaten Paser jika penggalangan dana yang dilakukan di traffic light Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (9/6/2022) lalu oleh atlet spontanitas saja. Totok tak sependapat jika mendadak.
"Spontanitas bagaimana, orang medalinya dipamerkan (melingkar di leher atlet), kemudian sempat cetak spanduk. Masa spontanitas seperti itu. Itu dipersiapkan, Kenapa saya katakan (pengurus) cemen, ya paling tidak pengurus itu bisa mengendalikan. Jangan bilang spontanitas, membela diri itu,"Â ucap dia.
Advertisement