Liputan6.com, Pekanbaru - Puluhan orang mengatasnamakan Forum Umat Pekanbaru mendesak Pemerintah Kota Pekanbaru mencabut izin Holywings Pekanbaru di Jalan Soekarno-Hatta. Hal ini sebagai buntut promo minuman yang dinilai telah menyakiti umat beragama di Indonesia.
Forum ini terdiri dari tokoh agama dan sejumlah warga. Turut berdemonstrasi Pengurus Cabang Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) serta Badan Siber & Informasi PP Riau.
Advertisement
Baca Juga
Ketua Sapma PP Pekanbaru, Oki Jumianto SIP dan Kordinator Forum Ummat Pekanbaru, Ustaz Reza Syahdan menjelaskan, aksi ini merupakan protes dugaan penistaan agama dan pelanggaran UU ITE yang dilakukan Holywings.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu laku Holywings Indonesia melakukan promosi minuman beralkohol dengan menggunakan nama 'Muhammad' dan 'Maria'.
Awalnya, massa aksi berdemonstrasi di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Pemerintah Kota Pekanbaru. Tuntutannya pencabutan izin dan evaluasi Holywings di Pekanbaru.
Setelah itu, massa aksi bertolak ke Holywings Pekanbaru. Massa menilai tempat hiburan itu telah menjual minuman keras atau minuman beralkohol dengan live musik di dalamnya.
Massa aksi tertahan di depan pagar Holywings Pekanbaru. Pendemo tidak diizinkan masuk ke dalam karena dikawal ketat oleh petugas keamanan.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kesepakatan Tutup
Massa meminta Holywings Pekanbaru tutup hingga perkara terkait dugaan pelanggaran UU ITE dan penistaan agama selesai di pengadilan. Manajemen Holywings yang saat itu menemui massa aksi sepakat dengan menutup Holywings sementara.
"Kita telah sepakat bersama pihak manajemen dan disaksikan oleh masyarakat yang hadir saat ini untuk menutup Holywings ini hingga perkara yang sedang diproses kepolisian selesai diputuskan," kata Oki.
Oki menyatakan massa akan menyegel Holywings Pekanbaru. Jika segel ini dibuka Holywings, Oki menyatakan akan mendatangkan massa aksi lebih banyak.
Kepada manajemen Holywings bernama Asun, massa menyatakan seharusnya merasakan hati karena beragama Islam.
"Bapak Asun, Bapak mengatakan Bapak seorang mualaf, Bapak mestinya merasakan sakit yang sama dengan kita semua, nama Rasulullah dinistakan, Bapak sebagai manajemen dan Holywings harus melakukan penutupan saat ini," teriak massa aksi.
Sementara itu, perwakilan manajemen Holywings Pekanbaru Lesna menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia, terutama umat Islam dan Kristiani karena unggahan tersebut.
"Kami sudah menyampaikan hal tersebut juga ke Holywings Indonesia dan sebagai bentuk pertanggungjawaban telah ditetapkan enam tersangka di Polda Metro Jaya," kata Lesna.
Lesna menjelaskan, Holywings Pekanbaru tak pernah membuat promosi seperti itu. Dia menyatakan Holywings Pekanbaru sangat menghormati masyarakat Riau, terkhusus warga Kota Pekanbaru, Bumi Lancang Kuning.
"Sebelumnya kami juga menyediakan tempat berbuka puasa pada bulan Ramadan kemarin, HW Pekanbaru juga menyediakan musala," ungkap Lesna.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement